Sidoarjo (ANTARA News) - Puluhan siswa Madrasah Aliyah Kholid bin Walid Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, terpaksa mengikuti ujian nasional (UN) di rumah salah satu warga setempat, menyusul bangunan sekolah mereka yang ditenggelamkan Lumpur Lapindo.
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Kholid bin Walid, Ali Masad, Senin, mengatakan, puluhan siswanya terpaksa melakukan ujian di salah satu rumah warga karena hingga saat ini pihak sekolah belum mendapatkan ganti rugi.
"Kami terpaksa mengikuti ujian nasional di rumah warga, disebabkan kami belum punya tempat sekolah baru karena sekolah yang lama sudah ditenggelamkan lumpur," ucapnya lirih.
Ia menjelaskan, terdapat sekitar 25 siswa yang mengikuti UN di rumah warga di kawasan Porong ini.
"Siswa terpaksa mengerjakan soal ujian di dalam ruangan berukuran empat kali empat meter dengan duduk saling berdekatan, karena tidak ada lagi tempat yang bisa digunakan," tuturnya sambil mengelus dada.
Ia menjelaskan, akibat kejadian ini pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun kembali sekolah yang hilang karena ditelan lumpur.
Untuk UN tahun ini, kata dia, Madrasah Aliyah Kholid bin Walid menempati dua ruangan khusus di rumah warga dengan pengawasan ketat dari pengawas ujian Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, seorang siswa berinisial YP, terpaksa harus menjalani ujian nasional di dalam Lembaga Pemasyarakatan Sidoarjo karena tersangkut kasus pencurian.
(C004/B010)
Korban Lapindo Ujian Nasional di Rumah Warga
22 Maret 2010 11:22 WIB
Ilustrasi Lumpur Lapindo (ANTARA/Hadiyanto)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: