Jakarta (ANTARA News) - Penggunaan kendaaan pribadi perlu diatur dalam upaya mengatasi kemacetan yang melanda Jakarta setiap harinya, kata Wakil Presiden Boediono.

"Pemecaan macet harus ada antara lain dengan pengaturan kendaraan pribadi tapi harus disediakan angkutan umum yang baik," kata Wapres saat bertatap muka dengan pegawai pemda di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin.

Hadir dalam kunjungan kerja itu Menkokesra Agung Laksono, Menag Surya Dharma Ali, Menpan dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Menurut Wapres, panjang jalan yang tidak diikuti jumlah kendaaan yang dari waktu ke waktu tidak seimbang menyebabkan kemacetan terjadi di Jakarta setiap hari.

"Sepeda motor tumbuh sangat pesat tapi itu adalah kebutuhan," kata Wapres.

Solusi untuk mengatasi kemacetan kata Wapres, salah satunya membangun transportasi umum, sementara keberadaan busway dirasa belum optimal.

"Apa bisa frekuensi harus ditingkatkan tapi itu juga tidak cukup," katanya.

Pemerintah pusat dan Jakarta saat ini bersama-sama membangun angkutan transportasi umum massal (MRT) untuk mengatasi macet.

"Moga-moga saja pembangunan MRT tidak ada halangan dan itu merupaan pekerjaan besar. Pemerintah pusat dukung untuk pecahkan kemacetan," kata Wapres.

Hal lain yang menjadi penyebab kemacetan adalah sistem pemukiman penduduk yang tidak diatur sistematis.

"Saya sering melihat ibukota dari udara mengggunaan helikopter sehingga bisa tahu kondisi tersebut," kata Boedono.

Wapres menegaskan macet dan banjir adalah dua masalah yang menjadi pemandangan sehari-hari dan tahuna warga Jakarta.

Khusus untuk banjir tahun ini; kata Boediono, masih terjadi walapun tidak separah tahun 2007.

"Saya tidak tahu siklus hujan bagaimana tapi dengan adanya BKT dan BKB diharapkan sudah bisa menanggulangi banjir di ibu kota," kata Boediono.(A025/A024)