Bulu tangkis
Gantung raket, Jorgensen: Denmark Open 2020 akan jadi kenangan manis
17 Oktober 2020 14:24 WIB
Dokumentasi - Pebulu tangkis Denmark Jan O Jorgensen menutup wajah saat kalah melawan Pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei dalam final Kejuaraan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di Istora Senayan Jakarta. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ama/pri.
Jakarta (ANTARA) - Mantan pebulu tangkis rangking dua dunia asal Denmark Jan O Jorgensen resmi mengakhiri karier internasionalnya pada turnamen level Super 750 Denmark Open 2020 yang digelar di Odense Sports Park, Odense, Denmark.
Pertandingan perempat final melawan rekan senegara Anders Antonsen pada Sabtu (17/10) dini hari WIB menjadi laga terakhir yang dilakoni Jorgensen sebelum gantung raket.
Meski kalah dari Antonsen dengan skor 12-21, 10-21, pemain berusia 32 tahun itu mengaku Denmark Open tahun ini akan selalu menjadi kenangan manis baginya. Dia pun merasa bangga karena bisa menutup kariernya pada turnamen tersebut.
Baca juga: Jorgensen berniat pensiun setelah Denmark Open 2020
“Hari ini saya sangat emosional, ada perasaan senang sekaligus terharu. Ini akan menjadi kenangan tak terlupakan untuk saya. Meski hasilnya kurang memuaskan, saya tetap bangga bisa bertanding di turnamen ini,” kata Jorgensen dikutip dari laman BWF, Sabtu.
Berkaitan dengan laga terakhirnya itu, dia mengaku sempat gugup, bahkan sebelum berjalan memasuki arena pertandingan. Di satu sisi, dia merasa sedih karena akan segera mengakhiri kariernya.
Di sisi lain dia juga gugup karena lawan yang dihadapinya merupakan pemain unggulan ketiga, sedangkan Jorgensen merupakan unggulan kedelapan.
“Saya gugup sekali ketika berjalan memasuki arena, karena Antonsen lebih diunggulkan. Tapi ketika pertandingan dimulai, rasanya semakin campur aduk, ada rasa terharu karena ini akan jadi laga terakhir saya. Apapun hasilnya, saya sudah berjuang maksimal hari ini,” ungkap Jorgensen.
Baca juga: Taklukkan Kidambi, Chou Tien Chen melaju ke semifinal Denmark Open
Sementara itu, Antonsen mengaku juga ikut merasa emosional atas perpisahan yang disampaikan oleh rekannya tersebut. Dia pun sempat kehilangan fokus di tengah permainan mengingat Jorgensen akan segera pensiun.
“Saya bisa melihat dia (Jorgensen) sangat emosional, terlihat sekali di matanya. Saya pun ikut merasakannya. Tapi saya berusaha keras agar bisa tetap fokus ke permainan. Ini akan menjadi kenangan tersendiri bagi saya,” ungkap Antonsen.
Sepanjang kariernya, Jorgensen pernah menyabet gelar juara Denmark Open 2010, French Open 2013, Indonesia Open 2014 dan China Open 2016. Selain itu, dia juga mendapat medali perunggu pada BWF World Championships 2015 setelah dikalahkan oleh unggulan asal Malaysia Lee Chong Wei.
Baca juga: Marin amankan tiket semifinal Denmark Open 2020
Pertandingan perempat final melawan rekan senegara Anders Antonsen pada Sabtu (17/10) dini hari WIB menjadi laga terakhir yang dilakoni Jorgensen sebelum gantung raket.
Meski kalah dari Antonsen dengan skor 12-21, 10-21, pemain berusia 32 tahun itu mengaku Denmark Open tahun ini akan selalu menjadi kenangan manis baginya. Dia pun merasa bangga karena bisa menutup kariernya pada turnamen tersebut.
Baca juga: Jorgensen berniat pensiun setelah Denmark Open 2020
“Hari ini saya sangat emosional, ada perasaan senang sekaligus terharu. Ini akan menjadi kenangan tak terlupakan untuk saya. Meski hasilnya kurang memuaskan, saya tetap bangga bisa bertanding di turnamen ini,” kata Jorgensen dikutip dari laman BWF, Sabtu.
Berkaitan dengan laga terakhirnya itu, dia mengaku sempat gugup, bahkan sebelum berjalan memasuki arena pertandingan. Di satu sisi, dia merasa sedih karena akan segera mengakhiri kariernya.
Di sisi lain dia juga gugup karena lawan yang dihadapinya merupakan pemain unggulan ketiga, sedangkan Jorgensen merupakan unggulan kedelapan.
“Saya gugup sekali ketika berjalan memasuki arena, karena Antonsen lebih diunggulkan. Tapi ketika pertandingan dimulai, rasanya semakin campur aduk, ada rasa terharu karena ini akan jadi laga terakhir saya. Apapun hasilnya, saya sudah berjuang maksimal hari ini,” ungkap Jorgensen.
Baca juga: Taklukkan Kidambi, Chou Tien Chen melaju ke semifinal Denmark Open
Sementara itu, Antonsen mengaku juga ikut merasa emosional atas perpisahan yang disampaikan oleh rekannya tersebut. Dia pun sempat kehilangan fokus di tengah permainan mengingat Jorgensen akan segera pensiun.
“Saya bisa melihat dia (Jorgensen) sangat emosional, terlihat sekali di matanya. Saya pun ikut merasakannya. Tapi saya berusaha keras agar bisa tetap fokus ke permainan. Ini akan menjadi kenangan tersendiri bagi saya,” ungkap Antonsen.
Sepanjang kariernya, Jorgensen pernah menyabet gelar juara Denmark Open 2010, French Open 2013, Indonesia Open 2014 dan China Open 2016. Selain itu, dia juga mendapat medali perunggu pada BWF World Championships 2015 setelah dikalahkan oleh unggulan asal Malaysia Lee Chong Wei.
Baca juga: Marin amankan tiket semifinal Denmark Open 2020
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: