Mukomuko (ANTARA) - Kalangan petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang mendapatkan bantuan benih padi dari pemerintah pusat terancam tidak bisa menanam benih tersebut karena tidak ada air untuk sawah yang bersumber dari Irigasi Manjuto.

“Petani tetap menerima bantuan benih Inhibrida dari pemerintah, tetapi petani terancam tidak bisa menanam tanaman ini karena pengeringan irigasi Manjuto pada Desember 2020,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Kabupaten Mukomuko tahun 2020 mendapatkan program peningkatan produktifitas dan mutu tanaman padi berupa bantuan benih padi Inhibrida untuk lahan persawahan seluas 1.100 hektare dari pemerintah pusat.

Baca juga: CIPS dorong pemerintah kurangi ketergantungan impor benih padi hibrida

Seluas 1.100 hektare lahan persawahan yang menerima bantuan berupa benih padi Inhibrida tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Selagan Raya selias 827 hektare dan Kecamatan Air Manjuto seluas 237 hektare.

Ia mengatakan saat ini kalangan petani yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Air Manjuto mulai panen, sedangkan para petani di wilayah Kecamatan Selagan Raya sedang tanam.

Menurutnya, tidak mungkin petani di wilayah Kecamatan Air Manjuto yang sudah panen sekarang ini kembali menanam padi bantuan pemerintah tersebut dan risiko tanaman padi rusak karena tidak ada air irigasi.

Baca juga: Kementan perluas areal tanam padi 250.000 ha tahun ini

Begitu juga dengan petani di Kecamatan Selagan Raya yang sedang menanam padi. Petani di wilayah ini sedang menyemai benih tanaman padi sehingga mereka tidak bisa menggunakan benih padi bantuan pemerintah tersebut.

Ia mengatakan bantuan benih padi tahun ini dari pemerintah tersebut tidak bisa digunakan untuk musim tanam padi pada tahun depan. Bantuan ini harus digunakan untuk musim tanam padi dalam tahun ini.

“Kita takut menggunakan benih padi bantuan dari pemerintah tersebut karena risikonya benih tersebut tidak bisa digunakan oleh petani dalam tahun ini karena sedang ada pengeringan irigasi bulan Desember 2020,” ujarnya pula.

Baca juga: Balitbangtan targetkan tanam Inpari IR Nutri Zinc 10 ribu ha