Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merampungkan perjalanan diplomatiknya di Bern dan Jenewa, Swiss, untuk menuntaskan kerja sama bilateral dan multilateral terkait dengan pemulihan kesehatan dan ekonomi pascapandemi COVID-19.

"Perjalanan ini sangat baik, bagaimana kita memastikan daripada vaksinasi yang akan terus terjadi di Indonesia, dan ini penting bagi kita menjadi bagian dari pada dunia," ujar Menteri Erick saat konferensi pers bersama Menlu Retno Marsudi secara virtual dari Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa, Swiss, Jumat malam.

Di Jenewa, ia mengemukakan, pihaknya melakukan pertemuan dengan CEO Gavi COVAC Facilities Dr. Seth Berkley, Dirjen WHO Dr. Thedros Ghebreyesus, dan UNICEF dalam rangka meningkatkan komunikasi dan kolaborasi pengelolaan COVID-19 dan kerja sama strategis lainnya di bidang kesehatan.

"Dan tentu kita juga memastikan bahwa kita ingin adanya keamanan untuk rakyat Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Erick: Inggris apresiasi Indonesia mampu tekan dampak COVID

Selain memperkuat kerja sama bidang kesehatan, Erick juga menyampaikan komitmen kerja sama antara perusahaan BUMN dengan perusahaan produsen kereta api asal Swiss, Stadler Rail.

"Setelah kemarin di Inggris Bio Farma diakui sebagai perusahaan kelas dunia oleh CEPI. Kini di Swiss, PT KAI menjalin kerja sama dengan Stadler. Ini dalam rangka menegaskan posisi KAI sebagai pemain di level regional," kata Erick.

Ia mengemukakan KAI dan Stadler akan bekerja sama dalam memproduksi rangkaian kereta.

"Stadler juga menyatakan akan membangun kantor pusat regionalnya untuk kawasan Asia dan Oseania di Indonesia. Ini merupakan kepercayaan dan apresiasi," ujarnya.

Ke depan, Erick optimistis semakin banyak lagi BUMN yang melebarkan sayapnya ke pentas global.

Baca juga: Menlu RI dalami kerja sama vaksin COVID-19 dengan Inggris, Swiss
Baca juga: Gandeng UNICEF, RI siapkan pengadaan dan distribusi vaksin COVID-19