PSPS Bungkam Persib 3-0
21 Maret 2010 18:50 WIB
Penjaga gawang Persib Bandung Markus Maulana (kiri) berusaha menghadang laju pemain PSPS Pekanbaru April Hadi pada lanjutan LSI 2009/2010 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/3). Persib menyerah dari tuan rumah PSPS dengan skor 3-0. (ANTARA/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA News) - Klub PSPS Pekanbaru membungkam tamunya Persib Bandung dengan tiga gol tanpa balasan dalam pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Minggu.
Gol PSPS masing-masing lahir dari kaki Cyril Emile Tchana yang berposisi sebagai gelandang kiri pada menit ke-23, kemudian striker Dzumafo Herman menit ke-30 melalui titik putih dan Rusdianto menit ke-89.
Tim Maung Bandung sepertinya tak berkutik menghadapi pasukan Askar Bertuah yang diarsiteki oleh mantan pemain Medan Jaya dan PSMS Medan era tahun 1980-an, Abdurrahman Gurning.
Sejak peluit pertanda dimulainya babak pertama ditiupkan wasit asal Jakarta, Yandri, anak-anak PSPS langsung mengempur pertahanan Persib yang dikawal bek tim nasional, Maman Abdurrahman dan kawan-kawan.
Gempuran demi gempuran yang dilakukan tim tuan rumah yang mengandalkan kolektifitas permainan dari kaki ke kaki dengan satu dua sentuhan bola membuat pemain belakang tim tamu kocar-kacir.
Walhasil Tchana berhasil melesakkan bola dari sudut yang sempit pada sisi kanan gawang Persib menit ke-23 setelah terjadi kemelut dan menerima umpan dari Rusdianto sehingga Markus Haris Maulana harus memungut bola dari gawangnya.
Tak mau ketinggalan, striker PSPS Dzumafo kemudian menggandakan keunggulan tuan rumah menjadi 2-0 lewat tendangan adu penalti setelah Markus menjatuhkan M Isnaini di dalam kotak penalti dan kedudukan itu bertahan hingga turun minum.
Hadiah penalti itu bermula dari gagalnya perangkap off side yang diterapkan anak asuh Jaya Hartono terhadap Isnaini, sehingga membuat pemain yang berstatus sebgai polisi itu langsung berhadapan dengan Markus.
Untuk menghentikan langkah pemain bertubuh munggil itu, mantan kiper PSMS Medan itu terpaksa melakukan pelanggaran dengan menekel di dalam kotak terlarang.
Pada babak kedua permainan kedua tim tak jauh berbeda dibandingkan pada babak pertama.
Meski Jaya Hartono mengganti sejumlah pemain yang dinilainya tampil tidak maksimal seperti memasukan Cucu Hidayat dengan mengganti Gilang Angga, Airlangga pengganti Budi Sudarsono dan Wildansyah pengganti pemain Jepang, Satoshi Otomo, namun tim tamu masih sulit menciptakan peluang emas.
Malah pemain tengah PSPS, Rusdianto justeru menambah keunggulan tuan rumah menit ke-89 melalui aksi berlari dengan bola (solo run) dari lapangan tengah dan menaklukkan Markus sehingga skor menjadi 3-0 hingga babak kedua berakhir.
Satu-satunya peluang emas diperoleh Cucu Hidayat di menit ke-90, namun tidak bisa dimanfaatkan dengan baik karena masih membentur mistar gawang yang dijaga Dede Sulaiman.
Susunan Pemain
PSPS: Dede Sulaiman, Edi Sibung, Banaken Bassoken, Dedi Gusmawan, Agus Cima, April Hadi, Ade Chandra Kirana/Ade Suhendra, Rusdianto, Cyril Emile Tchana/Agus Rianto, Dzumafo Herman dan Muhammad Isnaini/Andik Yudhistira.
Persib: Markus Haris Maulana, Rene Martinez, Maman Abdurrahman, Nova Arianto, Atep, Hariono, Eka Ramdani, Satoshi Otomo/Wildansyah, Gilang Angga/Cucu Hidayat, Christian Gonzales dan Budi Sudarsono/Airlangga.
(ANT/S026)
Gol PSPS masing-masing lahir dari kaki Cyril Emile Tchana yang berposisi sebagai gelandang kiri pada menit ke-23, kemudian striker Dzumafo Herman menit ke-30 melalui titik putih dan Rusdianto menit ke-89.
Tim Maung Bandung sepertinya tak berkutik menghadapi pasukan Askar Bertuah yang diarsiteki oleh mantan pemain Medan Jaya dan PSMS Medan era tahun 1980-an, Abdurrahman Gurning.
Sejak peluit pertanda dimulainya babak pertama ditiupkan wasit asal Jakarta, Yandri, anak-anak PSPS langsung mengempur pertahanan Persib yang dikawal bek tim nasional, Maman Abdurrahman dan kawan-kawan.
Gempuran demi gempuran yang dilakukan tim tuan rumah yang mengandalkan kolektifitas permainan dari kaki ke kaki dengan satu dua sentuhan bola membuat pemain belakang tim tamu kocar-kacir.
Walhasil Tchana berhasil melesakkan bola dari sudut yang sempit pada sisi kanan gawang Persib menit ke-23 setelah terjadi kemelut dan menerima umpan dari Rusdianto sehingga Markus Haris Maulana harus memungut bola dari gawangnya.
Tak mau ketinggalan, striker PSPS Dzumafo kemudian menggandakan keunggulan tuan rumah menjadi 2-0 lewat tendangan adu penalti setelah Markus menjatuhkan M Isnaini di dalam kotak penalti dan kedudukan itu bertahan hingga turun minum.
Hadiah penalti itu bermula dari gagalnya perangkap off side yang diterapkan anak asuh Jaya Hartono terhadap Isnaini, sehingga membuat pemain yang berstatus sebgai polisi itu langsung berhadapan dengan Markus.
Untuk menghentikan langkah pemain bertubuh munggil itu, mantan kiper PSMS Medan itu terpaksa melakukan pelanggaran dengan menekel di dalam kotak terlarang.
Pada babak kedua permainan kedua tim tak jauh berbeda dibandingkan pada babak pertama.
Meski Jaya Hartono mengganti sejumlah pemain yang dinilainya tampil tidak maksimal seperti memasukan Cucu Hidayat dengan mengganti Gilang Angga, Airlangga pengganti Budi Sudarsono dan Wildansyah pengganti pemain Jepang, Satoshi Otomo, namun tim tamu masih sulit menciptakan peluang emas.
Malah pemain tengah PSPS, Rusdianto justeru menambah keunggulan tuan rumah menit ke-89 melalui aksi berlari dengan bola (solo run) dari lapangan tengah dan menaklukkan Markus sehingga skor menjadi 3-0 hingga babak kedua berakhir.
Satu-satunya peluang emas diperoleh Cucu Hidayat di menit ke-90, namun tidak bisa dimanfaatkan dengan baik karena masih membentur mistar gawang yang dijaga Dede Sulaiman.
Susunan Pemain
PSPS: Dede Sulaiman, Edi Sibung, Banaken Bassoken, Dedi Gusmawan, Agus Cima, April Hadi, Ade Chandra Kirana/Ade Suhendra, Rusdianto, Cyril Emile Tchana/Agus Rianto, Dzumafo Herman dan Muhammad Isnaini/Andik Yudhistira.
Persib: Markus Haris Maulana, Rene Martinez, Maman Abdurrahman, Nova Arianto, Atep, Hariono, Eka Ramdani, Satoshi Otomo/Wildansyah, Gilang Angga/Cucu Hidayat, Christian Gonzales dan Budi Sudarsono/Airlangga.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: