Pantauan ANTARA di lapangan pukul 21.10 WIB, banjir masih menggenangi sedikit 10 RT yang ada di RW 02 dengan ketinggian bervariasi mulai dari lima cm hingga 90 cm.
Menurut Ketua RT 06/RW 01, Djumadi, air mulai naik pukul 18.00 WIB dengan ketinggian awal 90 cm.
"Hingga pukul 21.10 WIB air masih bertahan 50 cm," kata Djumadi.
Djumadi mengatakan air belum memasuki rumah warga, tapi menutup ruas jalan hingga menyulitkan kendaraan roda dua dan warga untuk melintas.
Tidak hanya di RT 06, banjir juga merendam jalan perumahan warga di RT 02/RW 02 setinggi 30 cm.
Menurut Ketua RT 02, Joko Tryono banjir diakibatkan curah hujan yang tinggi serta luapan Kali Krukut dan Kali Nipah yang mengelilingi permukiman warga.
"Karena area kita berada di wilayah cekungan, jadi ketika debit air hujan tinggi, ditambah luapan dua kali itu," kata Joko.
Joko mengatakan wilayahnya sudah langganan banjir. Banjir terparah pada Januari 2020, hingga air masuk ke permukiman warga.
Perumahan Pulo Raya tergolong kawasan elit, di lokasi tersebut terdapat SMA Tarakanita, Kantor Pendidikan dan Kebudayaan, serta perumahan perbankan.
Di wilayah tersebut juga terdapat pintu air dilengkapi pompa stasioner di Kali Kurut serta Kali Nipah. Selama banjir menggenang semua pompa telah dioperasikan untuk menyedot air yang menggenangi jalan permukiman warga.
Hujan dengan intensitas lebat disertai petir mengguyur wilayah Jakarta Selatan mulai pukul 15.45 WIB hingga pukul 18.30 WIB.
Tercatat ada dua titik genangan di wilayah Jakarta Selatan, yakni Jalan Kemang Raya dan perumahan Pulo Raya IV.
Baca juga: Tujuh RT di Jakarta tergenang hingga 70 sentimeter akibat hujan
Baca juga: Sudin SDA Jaksel distribusikan 13 pompa apung ke wilayah rawan banjir