Korcab VI DJA II kembangkan kreativitas membatik
16 Oktober 2020 19:58 WIB
Para istri prajurit TNI AL Lantamal VI diberikan pelatihan membatik dalam meningkatkan kreativitas serta membuka peluang usaha baru di tengah pandemi COVID-19. (ANTARA/HO/)
Makassar (ANTARA) - Korcab VI Daerah Jalasenastri Armada
II (DJA II) menggelar pelatihan membatik bagi masyarakat khususnya bagi para istri prajurit dalam mengembangkan kreativitas di tengah pandemi COVID-19.
Ketua Korcab VI DJA II Ny. Erna Benny Sukandari di Makassar, Jumat, mengatakan pelatihan membatik bagi para pengurus Korcab VI DJA ini penting dilakukan untuk mengisi hari-hari selama berada di rumah, sekaligus untuk meningkatkan kreativitas.
"Masa pandemi COVID-19 masih berlangsung dan bukan berarti menjadi hambatan untuk mengembangkan kreativitas bagi masyarakat untuk bisa membuka peluang yang baru dalam meningkatkan taraf perekonomian mandiri. Membatik salah satunya," ujarnya.
Ny. Erna menyampaikan bahwa pelatihan membatik yang dilaksanakan itu adalah salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.
Baca juga: Kemenperin dorong industri batik dan kerajinan manfaatkan teknologi
Baca juga: "Batik" Afrika disulap jadi karya seni
Dia mengatakan membatik bukan hanya sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga maupun melestarikan warisan budaya, melainkan lebih dari itu juga bisa menjadi nilai tambah dalam hal ekonomi keluarga.
"Membatik adalah warisan dari leluhur kita. Untuk itu perlu ditanamkan kecintaan pada seni budaya, salah satunya adalah dengan memberikan pengenalan maupun pelatihan membatik kepada ibu-ibu anggota Korcab VI DJA II di Makassar," katanya.
Pelatihan membatik ini langsung dilakukan oleh ahlinya yang sudah profesional dan berpengalaman. Ia mendatangkan langsung Andi Aisha Jeanny sekaligus pemilik dari Sanggar Batik Balla Sari yang khusus membatik dengan konsep mengangkat ciri khas daerah Sulawesi Selatan.
"Yang diangkat adalah warisan budaya dari kearifan lokal suatu daerah. Di Sulsel ini, punya motif khas juga dan di beberapa tempat ada tempat menenun sutera juga. Ini kami maksimalkan karena ragam budaya menjadi modal kita dan tentunya kekayaan alam maupun seni kita," ujarnya
Dalam pelatihan membatik ini, para peserta ditantang membuat kain batik dengan kreasi sendiri namun sedapat mungkin menjadi batik khusus sesuai dengan sosial budaya Khas Sulawesi Selatan.
Ketua Korcab VI DJA II juga mengungkapkan bahwa membatik juga merupakan peluang bagi para anggota Korcab VI DJA II untuk membuka
wirausaha baru, sehingga bisa membantu taraf perekonomian secara mandiri dari rumah sendiri di masa pandemi COVID-19.
"Kami melaksanakan pelatihan ini juga atas dasar anjuran dari Ketua Umum Jalasenastri Ibu Vero Yudo Margono yang mengatakan bahwa istri prajurit harus mampu menciptakan ekonomi kreatif dari rumah dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian keluarga," ucapnya.*
Baca juga: Kemendes PDTT pecahkan rekor dunia terbangkan layang-layang batik
Baca juga: Kemenparekraf dorong perajin batik pasarkan produk daring
II (DJA II) menggelar pelatihan membatik bagi masyarakat khususnya bagi para istri prajurit dalam mengembangkan kreativitas di tengah pandemi COVID-19.
Ketua Korcab VI DJA II Ny. Erna Benny Sukandari di Makassar, Jumat, mengatakan pelatihan membatik bagi para pengurus Korcab VI DJA ini penting dilakukan untuk mengisi hari-hari selama berada di rumah, sekaligus untuk meningkatkan kreativitas.
"Masa pandemi COVID-19 masih berlangsung dan bukan berarti menjadi hambatan untuk mengembangkan kreativitas bagi masyarakat untuk bisa membuka peluang yang baru dalam meningkatkan taraf perekonomian mandiri. Membatik salah satunya," ujarnya.
Ny. Erna menyampaikan bahwa pelatihan membatik yang dilaksanakan itu adalah salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.
Baca juga: Kemenperin dorong industri batik dan kerajinan manfaatkan teknologi
Baca juga: "Batik" Afrika disulap jadi karya seni
Dia mengatakan membatik bukan hanya sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga maupun melestarikan warisan budaya, melainkan lebih dari itu juga bisa menjadi nilai tambah dalam hal ekonomi keluarga.
"Membatik adalah warisan dari leluhur kita. Untuk itu perlu ditanamkan kecintaan pada seni budaya, salah satunya adalah dengan memberikan pengenalan maupun pelatihan membatik kepada ibu-ibu anggota Korcab VI DJA II di Makassar," katanya.
Pelatihan membatik ini langsung dilakukan oleh ahlinya yang sudah profesional dan berpengalaman. Ia mendatangkan langsung Andi Aisha Jeanny sekaligus pemilik dari Sanggar Batik Balla Sari yang khusus membatik dengan konsep mengangkat ciri khas daerah Sulawesi Selatan.
"Yang diangkat adalah warisan budaya dari kearifan lokal suatu daerah. Di Sulsel ini, punya motif khas juga dan di beberapa tempat ada tempat menenun sutera juga. Ini kami maksimalkan karena ragam budaya menjadi modal kita dan tentunya kekayaan alam maupun seni kita," ujarnya
Dalam pelatihan membatik ini, para peserta ditantang membuat kain batik dengan kreasi sendiri namun sedapat mungkin menjadi batik khusus sesuai dengan sosial budaya Khas Sulawesi Selatan.
Ketua Korcab VI DJA II juga mengungkapkan bahwa membatik juga merupakan peluang bagi para anggota Korcab VI DJA II untuk membuka
wirausaha baru, sehingga bisa membantu taraf perekonomian secara mandiri dari rumah sendiri di masa pandemi COVID-19.
"Kami melaksanakan pelatihan ini juga atas dasar anjuran dari Ketua Umum Jalasenastri Ibu Vero Yudo Margono yang mengatakan bahwa istri prajurit harus mampu menciptakan ekonomi kreatif dari rumah dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian keluarga," ucapnya.*
Baca juga: Kemendes PDTT pecahkan rekor dunia terbangkan layang-layang batik
Baca juga: Kemenparekraf dorong perajin batik pasarkan produk daring
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: