Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar sejumlah kegiatan antara lain pasar virtual untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetap produktif meski di tengah pandemi COVID-19.

"Salah satunya kami mencoba menyelenggarakan kegiatan pasar virtual pelaku UMKM atau Palaku Jumat," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Jumat.

Palaku Jumat dilaksanakan sekaligus mendukung Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober 2020. Untuk itu kegiatan ini digelar setiap Jumat hingga akhir bulan mendatang.

"Melalui pasar virtual ini kami memfasilitasi para pelaku UMKM di Kalteng mempromosikan produk yang dimiliki, sekaligus menjualnya secara daring kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Babel bagikan 5.000 kemasan produk untuk IKM terdampak COVID-19

Kegiatan pasar virtual ini disiarkan secara langsung di sejumlah sosial media yang memiliki banyak pengikut, di antaranya Instagram.

Otto memaparkan pasar virtual dinilai sebagai suatu inovasi yang tepat dan menjadi sarana bagi para pelaku UMKM berjualan tanpa harus khawatir dengan potensi penyebaran COVID-19.

"Kita tahu bersama, di masa pandemi semua harus berhati-hati, termasuk menghindari pengumpulan massa atau kerumunan," ucapnya.

Baca juga: Sektor UMKM di Aceh mulai jajaki pasar digital

Jika kegiatan pasar tatap muka digelar di masa pandemi, tentu akan banyak risiko yang diambil karena potensi berkumpulnya orang banyak akan semakin meningkat.

Untuk itulah pihaknya memilih berinovasi dengan kegiatan Palaku Jumat, mengusung konsep pasar virtual. Kegiatan ini sekaligus mendorong pelaku UMKM di Kalteng lebih terbuka dengan kemajuan teknologi informasi, serta mampu memanfaatkannya secara optimal.

"Terlaksananya Palaku Jumat, membuat para pelaku UMKM merasa terbantu khususnya untuk mempromosikan produknya," ungkap Otto.

Palaku Jumat bau digelar sekali pada hari ini. Dalam kegiatan tersebut banyak pelaku UMKM berpartisipasi, mempromosikan maupun menjual produknya secara daring kepada masyarakat.

Baca juga: Menkop UKM sebut 10,25 juta UMKM terkoneksi ke platform daring

Otto menegaskan, melalui pasar virtual ini pihaknya tak hanya menginginkan terjadi transaksi secara langsung pada saat kegiatan, tetapi pemanfaatan secara lebih luas sebagai sarana promosi sehingga jangkauan pemasaran produk UMKM semakin meningkat.

Selain itu, mendukung Bulan Inklusi Keuangan, pihaknya juga menggelar kegiatan lain seperti OJK Ngopi Milk yakni OJK ngobrol daring pelaku industri milenial Kalteng, hingga business matching webinar pelaku UMKM dengan lembaga jasa keuangan.

Kemudian pengembangan inklusi pariwisata di kawasan Sungai Hitam Kereng Bangkirai, pengembangan Desa Inklusi Keuangan di kawasan food estate, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan banyak kegiatan lainnya.

Seluruh kegiatan tersebut diharapkan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan memberikan akses keuangan seluas-luasnya kepada para pelaku UMKM.