Bekasi (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Muhamad Nuh menegaskan bahwa ujian nasional (UN) siap dilaksanakan Senin (22/3), karena pendistribusian seluruh soal ujian diperkirakan berjalan seperti diharapkan.

"Menurut perhitungan, Senin itu semuanya sudah siap untuk dilaksanakan. Kita kontrak dengan percetakan tidak hanya menggandakan atau mencetak tapi juga pendistribusian soal sampai ketempat tujuan," ujar Mendiknas, kepada ANTARA, di Bekasi, akhir pekan lalu.

Mantan Rektor ITS itu menegaskan terus memonitor pendistribusian soal termasuk melaksanakan komunikasi dengan kepala Dinas Pendidikan di seluruh provinsi dalam memastikan perkembangan penditribusian soal.

Metede pengiriman dilakukan dengan mendistribusikan soal-soal ke lokasi yang terjauh terlebih dahulu. Untuk daerah yang dekat dengan ibukota, seperti Bekasi menurut Nuh pendistribusiannya setelah Kepulauan Seribu.

Disinggung sanksi bila rekanan tidak mampu mendistribusikan hingga hari H, Nuh menyatakan, tidak semua urusan harus diberi sanksi yang penting pada saatnya UN sudah siap untuk dilaksanakan.

"Dalam kontrak disebutkan tentang klausul pengiriman dan kita mendorong agar pada saatnya pendistribusian soal telah sampai," ujar Mantan Menkominfo itu.

Jumlah naskah soal yang dicetak menurut Nuh sebanyak 5,2 jutaan dengan target kelulusan 5,5 persen sementara yang tidak lulus akan dilakukan ujian susulan satu bulan kemudian.

Dalam menghindari terjadinya kebocoran, pengawasan dilakukan dengan memanfaatkan pihak perguruan tinggi, selain dari aparat kepolisian.

Guru-guru yang mengawasi UN tidak ditempatkan di sekolah tempat dia mengajar, melainkan di sekolah lain untuk menghindari kemungkinan guru membantu siswa dalam mengerjakan jawaban soal UN.

Mendiknas menyatakan, tidak ada target tentang kelulusan UN.

(ANT/S026)