Sri Mulyani: Ketersediaan vaksin dukung pemulihan ekonomi
16 Oktober 2020 16:48 WIB
Dokumentasi. Penandatanganan kerja sama pengadaan vaksin COVID-19 antara Kementerian Kesehatan RI dengan AstraZeneca PLC di London, Inggris, Rabu (14/10/2020). ANTARA/HO-Kemlu RI
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan ketersediaan dan akses atas vaksin sangat penting dalam penanganan COVID-19 sekaligus mendukung pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang diselenggarakan secara virtual.
“Ketersediaan dan akses atas vaksin sangat penting dalam penanganan COVID-19 dan mendukung pemulihan ekonomi,” katanya dalam keterangan resmi Kemenkeu yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pertemuan itu menegaskan pentingnya aksi bersama untuk mendukung R&D, produksi, dan distribusi COVID-19 tools yang meliputi diagnostik, terapi, serta vaksin.
Dicontohkan, seperti imunisasi yang dilakukan secara luas merupakan barang publik global atau global public good dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19.
Aksi bersama dalam mendukung proses penanganan pandemi dilakukan dengan tujuan untuk mendukung akses yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Tak hanya itu, negara-negara G20 juga menekankan pentingnya pembiayaan Universal Health Coverage (UHC) bagi negara berkembang untuk meningkatkan daya tahan, kesiapan, dan respon dari sistem kesehatan terhadap pandemi.
Baca juga: Pemerintah berupaya sediakan vaksin COVID-19 dari tiga jalur
Baca juga: Ekonom prediksi ekonomi RI pulih penuh pada kuartal IV 2021
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang diselenggarakan secara virtual.
“Ketersediaan dan akses atas vaksin sangat penting dalam penanganan COVID-19 dan mendukung pemulihan ekonomi,” katanya dalam keterangan resmi Kemenkeu yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pertemuan itu menegaskan pentingnya aksi bersama untuk mendukung R&D, produksi, dan distribusi COVID-19 tools yang meliputi diagnostik, terapi, serta vaksin.
Dicontohkan, seperti imunisasi yang dilakukan secara luas merupakan barang publik global atau global public good dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19.
Aksi bersama dalam mendukung proses penanganan pandemi dilakukan dengan tujuan untuk mendukung akses yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Tak hanya itu, negara-negara G20 juga menekankan pentingnya pembiayaan Universal Health Coverage (UHC) bagi negara berkembang untuk meningkatkan daya tahan, kesiapan, dan respon dari sistem kesehatan terhadap pandemi.
Baca juga: Pemerintah berupaya sediakan vaksin COVID-19 dari tiga jalur
Baca juga: Ekonom prediksi ekonomi RI pulih penuh pada kuartal IV 2021
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: