Polisi harapkan aksi di kawasan Medan Merdeka berlangsung tertib
16 Oktober 2020 15:42 WIB
Petugas Kepolisian melakukan pengamanan menjelang aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Sebanyak kurang lebih 12 ribu personel gabungan TNI, Polri dan Pemprov DKI Jakarta diterjunkan untuk mengawal aksi tersebut. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj)
Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengharapkan aksi penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan di kawasan Medan Merdeka oleh dua kelompok, yaitu BEM SI dan Aliansi Kelompok Miskin berlangsung tertib dan tidak berakhir ricuh.
"Saat ini batas aksi hanya sampai Gedung Sapta Pesona saja. Kita nego mereka laksanakan aksi di Sapta Pesona saja. Untuk antisipasi ada kelompok-kelompok yang numpang di area aksi, sudah kami sisir baik di stasiun tempat kumpul. Mudah-mudahan tidak ada yang bergabung dan buat suasana rusuh," ujar Heru di Jakarta, Jumat.
Dua kelompok, yaitu BEM SI dan Aliansi Kelompok Miskin melakukan penyampaian aksi di dua lokasi yang berbeda. Polisi menempatkan para mahasiswa di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Sementara untuk Aliansi Masyarakat Miskin ditempatkan di sisi barat daya Monas. Kedua kelompok ini memiliki tuntutan yang sama, yaitu menolak UU Cipta Kerja.
Heru mengatakan untuk mengamankan situasi di lapangan tetap kondusif, sebanyak 650 personel gabungan TNI-Polri disebar di kawasan Medan Merdeka.
Baca juga: Ambulans mulai disiagakan di lokasi demonstrasi BEM SI
Baca juga: 8.000 personel gabungan kawal aksi BEM SI di Istana Merdeka
Pihaknya masih melihat kondisi berjalan dengan kondusif. Kepolisian pun tidak melakukan penangkapan seperti aksi-aksi sebelumnya.
"Belum ada (penangkapan). Mudah-mudahan clear. Benar-benar mahasiswa semua sehingga kami bisa mengawalnya lebih enak, dan mereka menyampaikan aksi lebih nyaman," ujar Heru.
Untuk mengantisipasi situasi, sejumlah ambulans juga disiagakan di lokasi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di sekitar Patung Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, Jumat siang.
Sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat ambulans di antaranya dari Puskesmas Duren Sawit dan AGD Dinas Kesehatan Jakarta.
"Kami bersiaga sesuai permintaan Dinas Kesehatan," kata seorang petugas di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Saat ini batas aksi hanya sampai Gedung Sapta Pesona saja. Kita nego mereka laksanakan aksi di Sapta Pesona saja. Untuk antisipasi ada kelompok-kelompok yang numpang di area aksi, sudah kami sisir baik di stasiun tempat kumpul. Mudah-mudahan tidak ada yang bergabung dan buat suasana rusuh," ujar Heru di Jakarta, Jumat.
Dua kelompok, yaitu BEM SI dan Aliansi Kelompok Miskin melakukan penyampaian aksi di dua lokasi yang berbeda. Polisi menempatkan para mahasiswa di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Sementara untuk Aliansi Masyarakat Miskin ditempatkan di sisi barat daya Monas. Kedua kelompok ini memiliki tuntutan yang sama, yaitu menolak UU Cipta Kerja.
Heru mengatakan untuk mengamankan situasi di lapangan tetap kondusif, sebanyak 650 personel gabungan TNI-Polri disebar di kawasan Medan Merdeka.
Baca juga: Ambulans mulai disiagakan di lokasi demonstrasi BEM SI
Baca juga: 8.000 personel gabungan kawal aksi BEM SI di Istana Merdeka
Pihaknya masih melihat kondisi berjalan dengan kondusif. Kepolisian pun tidak melakukan penangkapan seperti aksi-aksi sebelumnya.
"Belum ada (penangkapan). Mudah-mudahan clear. Benar-benar mahasiswa semua sehingga kami bisa mengawalnya lebih enak, dan mereka menyampaikan aksi lebih nyaman," ujar Heru.
Untuk mengantisipasi situasi, sejumlah ambulans juga disiagakan di lokasi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di sekitar Patung Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, Jumat siang.
Sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat ambulans di antaranya dari Puskesmas Duren Sawit dan AGD Dinas Kesehatan Jakarta.
"Kami bersiaga sesuai permintaan Dinas Kesehatan," kata seorang petugas di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: