Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Pusat Persatuan Alumni (PPA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Palar Batubara mengatakan, Ketua MPR Taufiq Kiemas ingin semua parpol berideologi nasionalis bergabung dalam satu wadah membangun kebesaran bangsa Indonesia.
"Pernyataan Bang Taufiq Kiemas dua hari lalu (18/3) di berbagai media adalah pendapat seorang negarawan yang melihat bangsa jauh ke depan," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, katanya, menurut teori politik, kekuatan-kekuatan yang mempunyai ideologi yang samalah yang mampu membangun kemakmuran bangsa, yakni PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, apalagi didukung Partai Golkar.
Bagi GMN, demikian Palar Batubara, gabungan kekuatan kaum nasionalis amat dibutuhkan untuk menegakkan kembali jati diri dan kebanggaan nasional.
"Gabungan PDI Perjuangan, PD dan PG sebagai kekuatan utama yang kemudian menggandeng semua parpol cinta NKRI berdasarkan Pancasila akan berpengaruh sangat signifikan terhadap akselerasi pembangunan untuk mencapai cita-cita bangsa sebagaimana amanat yang dicita-citakan konstitusi kita," ujarnya.
Palar Batubara kemudian mengingatkan kembali apa yang telah terjadi di masa lalu, ketika bangsa ini terpecah-pecah dalam banyak elemen berbasis etnik, agama, golongan ideologi maupun daerah.
Batubara mendesak semua kekuatan nasionalis kembali merajut kebersamaan menegakkan martabat serta peradaban Negara Pancasila Republik Indonesia.
"Hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi segala sesuatu yang seberat apapun. Hanya dengan kembali menjalankan nilai-nilai luhur Pancasila, amanat konstitusi, kita bisa kokoh berjuang membangun bangsa ini, dan tidak mudah dipecah atau diadu domba oleh aliran-aliran sesat ideologi kapitalisme, liberalisme dan fundamentalisme lainnya," tegasnya.
Palar menilai gagasan bergabungnya semua kekuatan nasionalis adalah solusi untuk berbagai persoalan dan memacu akselerasi pembangunan negara. (*)
M036/A041/AR09
Taufiq Kiemas Ingin Parpol Nasionalis Bergabung
20 Maret 2010 16:01 WIB
Ketua MPR Taufiq Kiemas. (ANTARA)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: