London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah turun tajam dalam minggu ini karena pedagang mengikuti perjalanan dolar dan kekhawatiran utang Yunani, dan mengabaikan keputusan 12 negara OPEC untuk mempertahankan tingkat produksi minyak mentah sesuai perkiraan secara luas.

Komoditas lainnya juga terseret turun oleh kekhawatiran terus menerus tentang Yunani, dan greenback yang lebih kuat, yang membuat bahan baku yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk para pembeli yang menggunakan mata uang lemah, dan karenanya memukul permintaan.

"Harga minyak mendapat isyarat mereka dari pasar yang lebih luas karena kekhawatiran terus menerus atas yunani ... dengan komoditas menderita kompleks juga," kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov.

"Kalau tidak, sedikit berubah di minyak dunia dengan peserta pasar bullish masih mencerna laporan mingguan persediaan bahan bakar AS dan keputusan OPEC untuk mempertahankan tingkat produksi tidak berubah pada Rabu," kata Kryuchenkov.


MINYAK : Harga minyak dunia jatuh karena mata uang AS yang kuat menekuk antusiasme investor untuk minyak mentah yang dihargakan dalam dolar, kata para analis.

Mata uang tunggal Eropa jatuh serendah 1,3503 dolar pada Jumat, karena investor mencari safe haven mata uang AS di tengah ketidakpastian tentang bantuan untuk utang yang melanda Yunani.

"Kemerosotan euro terhadap dolar ... semuanya berjatuhan, sehingga kita turun sesuai dengan pasar yang lebih luas," tambah Kryuchenkov.

Kegelisahan atas nasib keuangan Yunani diperdalam karena Uni Eropa meraba-raba mencari landasan bersama tentang cara untuk memastikan bahwa Yunani akan dapat meminjam uang di pasar keuangan pada tingkat yang sama dengan yang dibayarkan oleh mitra-mitranya.

Berwenang Yunani menegaskan mereka siap untuk pergi ke Dana Moneter Internasional untuk meminta bantuan, mengirimkan sentakan pasar melalui bantuan keuangan lebih lanjut.

Sementara itu OPEC mempertahankan batas atas produksi 24,84 juta barel per hari di sebuah pertemuan di Wina, Rabu, menunjuk ketidakpastian dalam lingkungan ekonomi makro dan permintaan minyak global.

Kartel, yang memompakan 40 persen dari minyak dunia, mengatakan akan meninjau situasi ekonomi pada pertemuan berikutnya pada 14 Oktober.

Di tempat lain pada Rabu, Departemen Energi AS mengatakan timbunan sulingan, termasuk bahan bakar diesel dan pemanas, jatuh lebih dari yang diharapkan, sebesar 1,5 juta barrel, dalam pekan yang berakhir 12 Maret.

Persediaan bensin tenggelam 1,7 juta barel, melampaui proyeksi.

Selain itu, kekhawatiran bahwa Beijing akan mengambil langkah untuk mendinginkan booming perekonomian China juga menekan sentimen. China adalah konsumen terbesar kedua minyak global setelah Amerika Serikat.

Pada akhir Jumat di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet Texas untuk pengiriman pada April jatuh ke 80,29 dolar dari 82,42 dolar seminggu sebelumnya.

Pada Intercontinental Exchange London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei menyusut ke 79,66 dolar dari 80,56 dolar untuk akhir April kontrak seminggu sebelumnya.


LOGAM MULIA : industri logam sebagian besar jatuh.

Pada Jumat di London Metal Exchange, tembaga untuk pengiriman tiga bulan ke depan merosot menjadi 7.419 dolar per ton dari 7.480 dolar minggu sebelumnya.

Aluminium tiga bulan turun menjadi 2.252 dolar per ton dari 2.256 dolar.

Tiga bulan memimpin peenurunan ke 2.220 dolar per ton dari 2.272 dolar.

Timah kontrak berjangka tiga bulan tumbuh 17.700 dolar per ton dari 17.500 dolar.

Seng tiga turun menjadi 2.290 dolar per ton dari 2.352 dolar.

Nikel tiga bulan tergelincir ke 22.450 dolar per ton dari 21.765 dolar.



LOGAM MULIA: Harga logam mulia menyimpang dalam perdagangan tenang.

Pada Jumat di London Bullion Market, emas bergeser ke 1.105 dolar per ons dari 1.106,25 dolar ons dari minggu sebelumnya.

Perak tidak berubah pada 17,31 dolar per ons.

Di London Platinum dan Palladium Market, platinum naik tipis menjadi 1.617 dolar per ons dari 1.619 dolar.

Paladium menguat menjadi 476 dolar per ons dari 464 dolar. (A026/K004)