Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan dalam membangun berbagai infrastruktur air juga diperlukan pembuatan sarana vital seperti fishway atau semacam tangga jalur ikan di bendungan dan waduk.
Peneliti dari Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Dwi Atminarso dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa dari 3.530 dam dan bendung yang dibangun di Indonesia, hanya terdapat empat bendung yang difasilitasi dengan fishway atau tangga ikan.
"Pembangunan infrastruktur air terhadap perikanan darat berdampak pada berkurangnya konektivitas hulu dan hilir, sedimentasi di sekitar bendungan, penurunan kualitas air karena penggunaan pestisida, perubahan habitat mengalir menjadi tergenang, hingga tersedotnya ikan ke turbin atau pelimpah air," kata Dwi Atminarso.
Menurut dia, seperti di Australia dan kebanyakan negara maju lainnya, tangga ikan merupakan bangunan yang wajib disediakan bersamaan dengan pembangunan bendung atau bendungan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam menentukan desain bangunan fishway yang tepat untuk memfasilitasi ikan bermigrasi antara lain dengan percobaan rancangan tangga ikan di laboratorium, percobaan in-situ di bendungan, penelitian kemampuan renang ikan yang bermigrasi.
Ia juga mengemukakan pentingnya orang teknik pengairan dan orang perikanan untuk bisa mendesain sesuai dengan kebutuhan kemampuan renang ikan lokal.
Baca juga: KKP susun daftar penyakit ikan berbahaya demi jaga kualitas ekspor
Baca juga: Mayoritas kapal ikan berbendera Vietnam ditangkap di Laut Natuna Utara
Baca juga: KKP kembangkan komoditas unggulan ikan nila srikandi
KKP minta perbanyak pembuatan tangga ikan di bendungan dan waduk
15 Oktober 2020 20:12 WIB
Ilustrasi - Bendungan Sampean Baru, Tapen, Bondowoso, Jawa Timur. ANTARA/Seno/zk.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: