"Kita ingin demokrasi berjalan tetapi perang tehadap pandemi COVID-19 tetap berjalan. Dan kami ingin pilkada ini dijadikan ajang bagi para paslon untuk menawarkan solusi memerangi pandemi COVID-19," kata Akmal dalam Webinar yang digelar Indonesia Politics Research and Consulting (IPRC) di Bandung, Kamis.
Selain itu, ia pun meminta setiap pasangan calon dalam pilkada juga membantu melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan yang perlu diterapkan oleh masyarakat karena pandemi COVID-19 belum usai.
Baca juga: KPU Sultra: Penanganan narkotika dan COVID-19 tema debat Pilkada 2020
"Kami paham ada yang berkata pilkada dapat berpotensi menjadi klaster baru (COVID-19), tapi kami tetap optimis dan mendorong semua paslon untuk mengkampanyekan protokol kesehatan," kata Akmal.
"735 paslon dan tim suksesnya, ini adalah kekuatan yang sangat hebat sekali jika berhasil mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan," tambahnya.
Baca juga: Mendagri: Ditjen Dukcapil sukseskan pilkada dan penanganan COVID-19
Sementara itu, Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan menilai masih ada sejumlah kelompok masyarakat yang mengkhawatirkan pilkada menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
Namun, katanya, hal tersebut tidak akan terjadi jika protokol kesehatan COVID-19 diterapkan dan disosialisasikan oleh masing-masing paslon dan tim sukses dalam mengarungi pilkada serentak tahun 2020 ini.
Baca juga: Mendagri: Redam konflik pilkada melalui isu penanganan COVID-19