Pemkab Malang ajak masyarakat perkuat mitigasi bencana
15 Oktober 2020 19:29 WIB
Pjs Bupati Malang Sjaichul Ghulam, usai Apel Gelar Pasukan Kesiap-siagaan Bencana Hidrogeologi, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (15/10/2020). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Malang/VFT)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Malang mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memperkuat upaya mitigasi bencana pada wilayah tersebut, mengingat bencana alam bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pjs Bupati Malang Sjaichul Ghulam mengatakan bahwa, kondisi topografis dan geografis Kabupaten Malang, yang terdiri dari kawasan pegunungan dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah rawan bencana.
"Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi semua komponen, untuk menaruh perhatian serius dan mulai bekerja semaksimal mungkin, guna mengantisipasi potensi bencana, dengan melibatkan peran aktif masyarakat," kata Sjaichul, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
Selain itu, lanjut Sjaichul, media massa juga diharapkan berkontribusi dalam membangun optimisme, dan memerangi hoaks, termasuk kerja sama lintas sektor dalam menyajikan data akurat pendukung mitigasi bencana.
Terlebih, ujar Sjaichul, semua potensi ancaman bencana alam kali ini datang di tengah darurat bencana pandemi COVID-19. Oleh karena itu, seluruh daerah perlu meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun sumber daya peralatan yang dimiliki.
Baca juga: Pohon tumbang di Malang, dua tewas
Baca juga: Menghadapi tantangan bencana alam di Jawa Timur
"Untuk selanjutnya diharapkan ada motivasi bagi kita semua agar semakin memperkuat sistem mitigasi bencana," kata Sjaichul.
Sjaichul menambahkan, koordinasi dan sinergi seluruh elemen diharapkan bisa meningkat dan diperkuat, dalam menghadapi potensi bencana yang ada. Komunikasi antar elemen perlu dilakukan secara aktif agar terjalin dengan baik, dalam upaya mitigasi bencana.
"Selain itu, juga perlu untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi kebencanaan beserta langkah antisipasinya. Sehingga masyarakat, dapat terlibat secara aktif dalam proses antisipasi maupun penanggulangan saat bencana terjadi," ujarnya.
Sjaichul mengatakan, dirinya mengapresiasi adanya 35 Desa Tangguh Bencana yang ada di wilayah Kabupaten Malang, seperti di Kecamatan Pujon, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan empat Kampung Siaga Bencana yang ada di pesisir wilayah Malang Selatan.
"Dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan bencana," ujarnya.
Baca juga: Lima wilayah kota Malang rawan bencana
Baca juga: KA Jakarta-Malang terlambat delapan jam
Pjs Bupati Malang Sjaichul Ghulam mengatakan bahwa, kondisi topografis dan geografis Kabupaten Malang, yang terdiri dari kawasan pegunungan dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah rawan bencana.
"Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi semua komponen, untuk menaruh perhatian serius dan mulai bekerja semaksimal mungkin, guna mengantisipasi potensi bencana, dengan melibatkan peran aktif masyarakat," kata Sjaichul, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
Selain itu, lanjut Sjaichul, media massa juga diharapkan berkontribusi dalam membangun optimisme, dan memerangi hoaks, termasuk kerja sama lintas sektor dalam menyajikan data akurat pendukung mitigasi bencana.
Terlebih, ujar Sjaichul, semua potensi ancaman bencana alam kali ini datang di tengah darurat bencana pandemi COVID-19. Oleh karena itu, seluruh daerah perlu meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun sumber daya peralatan yang dimiliki.
Baca juga: Pohon tumbang di Malang, dua tewas
Baca juga: Menghadapi tantangan bencana alam di Jawa Timur
"Untuk selanjutnya diharapkan ada motivasi bagi kita semua agar semakin memperkuat sistem mitigasi bencana," kata Sjaichul.
Sjaichul menambahkan, koordinasi dan sinergi seluruh elemen diharapkan bisa meningkat dan diperkuat, dalam menghadapi potensi bencana yang ada. Komunikasi antar elemen perlu dilakukan secara aktif agar terjalin dengan baik, dalam upaya mitigasi bencana.
"Selain itu, juga perlu untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi kebencanaan beserta langkah antisipasinya. Sehingga masyarakat, dapat terlibat secara aktif dalam proses antisipasi maupun penanggulangan saat bencana terjadi," ujarnya.
Sjaichul mengatakan, dirinya mengapresiasi adanya 35 Desa Tangguh Bencana yang ada di wilayah Kabupaten Malang, seperti di Kecamatan Pujon, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan empat Kampung Siaga Bencana yang ada di pesisir wilayah Malang Selatan.
"Dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan bencana," ujarnya.
Baca juga: Lima wilayah kota Malang rawan bencana
Baca juga: KA Jakarta-Malang terlambat delapan jam
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: