Dipicu sayur dan buah, BPS: Ekspor pertanian meningkat 20,84 persen
15 Oktober 2020 17:08 WIB
Pengepul menyortir buah manggis kualitas ekspor di gudang manggis Parik Malintang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (3/8/2020). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertanian pada September 2020 meningkat 20,84 persen dibanding Agustus 2020 karena dipicu kenaikan volume ekspor produk hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Selain produk hortikultura, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan kenaikan volume ekspor pertanian juga terjadi pada tanaman perkebunan, yakni kopi dan lada.
"Sektor pertanian pada September 2020 ini tumbuh bagus sekali. Berdasarkan month to month (bulanan) naik 20,84 persen dan year on year (tahunan) juga mengalami peningkatan sebesar 16,22 persen," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPS: Neraca perdagangan RI surplus 2,4 miliar dolar AS pada September
Suhariyanto mengatakan peningkatan itu disebabkan kenaikan nilai ekspor beberapa komoditas seperti sarang burung, udang hasil tangkap, sayuran, cengkeh, dan lada hitam.
Menurut dia, kenaikan ekspor pertanian yang konsisten ini diiringi dengan penurunan kontribusi dari pertambangan, sehingga menyebabkan porsi pertanian merangkak naik.
Kontribusi sektor pertanian pada September 2020 terhadap total nilai ekspor mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen dibandingkan September 2019.
Nilai ekspor pertanian pada September 2019 tercatat berkontribusi sebesar 2,5 persen sedangkan September 2020, memberikan kontribusi sebesar 2,95 persen.
Selama periode Januari-September 2020, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan menurun 0,25 persen dibanding 2019 yang disumbang oleh menurunnya ekspor kendaraan bermotor, ekspor produk pertambangan, dan lainnya menurun 23,96 persen, serta ekspor batubara.
Sementara itu, ekspor produk pertanian meningkat 9,70 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor buah-buahan.
"Tentunya, kita berharap ke depan ekspor sektor pertanian ini akan semakin bertambah lagi," kata Suhariyanto.
Baca juga: Pemerintah catat ekspor buah lokal selama pandemi meningkat tajam
Baca juga: Indonesia perlu sasar peluang ekspor buah-sayur beku ke Jepang
Selain produk hortikultura, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan kenaikan volume ekspor pertanian juga terjadi pada tanaman perkebunan, yakni kopi dan lada.
"Sektor pertanian pada September 2020 ini tumbuh bagus sekali. Berdasarkan month to month (bulanan) naik 20,84 persen dan year on year (tahunan) juga mengalami peningkatan sebesar 16,22 persen," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPS: Neraca perdagangan RI surplus 2,4 miliar dolar AS pada September
Suhariyanto mengatakan peningkatan itu disebabkan kenaikan nilai ekspor beberapa komoditas seperti sarang burung, udang hasil tangkap, sayuran, cengkeh, dan lada hitam.
Menurut dia, kenaikan ekspor pertanian yang konsisten ini diiringi dengan penurunan kontribusi dari pertambangan, sehingga menyebabkan porsi pertanian merangkak naik.
Kontribusi sektor pertanian pada September 2020 terhadap total nilai ekspor mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen dibandingkan September 2019.
Nilai ekspor pertanian pada September 2019 tercatat berkontribusi sebesar 2,5 persen sedangkan September 2020, memberikan kontribusi sebesar 2,95 persen.
Selama periode Januari-September 2020, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan menurun 0,25 persen dibanding 2019 yang disumbang oleh menurunnya ekspor kendaraan bermotor, ekspor produk pertambangan, dan lainnya menurun 23,96 persen, serta ekspor batubara.
Sementara itu, ekspor produk pertanian meningkat 9,70 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor buah-buahan.
"Tentunya, kita berharap ke depan ekspor sektor pertanian ini akan semakin bertambah lagi," kata Suhariyanto.
Baca juga: Pemerintah catat ekspor buah lokal selama pandemi meningkat tajam
Baca juga: Indonesia perlu sasar peluang ekspor buah-sayur beku ke Jepang
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: