Jakarta (ANTARA News) - Rais Syuriah PBNU KH Hafidz Utsman menilai kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak perlu ditolak. "Kita (Indonesia) menempatkan AS sebagai negara sahabat. Kunjungan negara sahabat adalah biasa," kata Hafidz di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya, kalau memang ada sikap atau kebijakan AS yang dirasa tidak cocok, misalnya terkait Irak dan Palestina, maka hal itu harus dibicarakan.

"Dulu ketika kita dijajah Belanda, kita juga bicara dengan Belanda," kata ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat itu.

Kedatangan Obama, kata Hafidz, justru harus dimanfaatkan untuk menyampaikan secara langsung aspirasi umat Islam di Indonesia, misalnya terkait terorisme.

"Kita berharap ada pemilahan, harus dibedakan antara terorisme dengan perjuangan sebagaimana yang terjadi di Palestina dan Afganistan," katanya.
(S024/R009)