Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengantisipasi banjir dengan memasang alat pengukur curah hujan (ombrometer) di sejumlah wilayah termasuk di Kecamatan Kebayoran Lama.

Wakil Camat Kebayoran Lama Sidiq Ruwanta, Rabu, mengatakan alat pengukur curah hujan tersebut berfungsi sebagai salah satu alat untuk mengantisipasi banjir.

"Alat ukur ini untuk mengetahui seberapa besar curah hujan yang turun di wilayah Kebayoran Lama," kata Sidiq.

Total ada tujuh alat yang dipasang di kantor kecamatan dan di tiap-tiap kelurahan. Total ada enam kelurahan di wilayah Kebayoran Lama, yakni Grogol Utara, Grogol Selatan, Cipulir, Pondok Pinang, Kebayoran Lama Utara dan Kebayoran Lama Selatan.

Alat tersebut dipasang di tempat terbuka supaya ketika hujan, air yang turun dapat langsung diterima oleh alat.

"Ombrometer Kalibrasi BMKG ini baru mulai dipasang secara permanen hari ini, alatnya baru datang kemarin," katanya.

Baca juga: Warga terdampak longsor dan banjir di Ciganjur butuh bantuan pakaian
Baca juga: Pemprov DKI investigasi indikasi pelanggaran tata ruang di Ciganjur


Menurut Sidiq, alat tersebut merupakan pengadaan masing-masing kelurahan dan kecamatan. Alat itu berfungsi untuk mengetahui seberapa besar curah hujan yang turun dan untuk antisipasi penanganan banjir di wilayah Kebayoran Lama.

Secara teknis, alat tersebut bekerja apabila hujan. Air hujan akan mengisi bejana yang terdapat dalam ombrometer. Satuan yang digunakan adalah milimeter (mm) dengan ketelitian pembacaannya sampai 0,1 mm.

"Berapa jumlah air yang masuk akan terukur secara digital untuk mengetahui jumlah waktu dan jumlah curah hujan," kata Sidiq.

Di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama terdapat beberapa lokasi rawan banjir. Di antaranya di sepanjang kali Pesanggrahan Kelurahan Pondok Pinang dan di kelurahan lainnya yang geografis tanahnya termasuk daerah cekungan.

Selain memasang alat ukur intensitas hujan, Kecamatan Kebayoran Lama melakukan pengerukan dan pembersihan saluran air serta penghubung (phb).