Rio de Janeiro (ANTARA News) - Presiden Brazil Luiz Ignacio Lula da Silva, Rabu, menyampaikan kembali dukungannya bagi negara Palestina dan mengatakan ia bersedia melakukan apa saja yang dapat dilakukannya untuk membantu rakyat Palestina.

Kantor berita pemerintah, Agencia Brasil, dengan mengutip keterangan Presiden tersebut, melaporkan ia mendukung negara Palestina merdeka dan percaya bahwa Palestina dan Israel akan menemukan cara berbagi tanah "nenek-moyang" mereka, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Dalam kunjungan ke Ramallha, Tepi Barat Sungai Jordan, Presiden Lula meresmikan Brazil Street, yang berada di luar markas Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA).

Ia senang untuk meresmikan jalan tersebut, yang menurut dia mewakili cinta antara rakyat Palestina dan Brazil.

Lula juga meletakkan bunga di makam mantan presiden Palestina Yasser Arafat, yang meninggal pada 2004.

Presiden Brazil itu mengecam pembangunan tembok penghalang Israel di Tepi Barat, dan mengatakan itu adalah penyebab penderitaan besar manusia.

"Itu memecah keluarga, memisahkan teman, memutuskan jalur produksi dan akibatnya ialah membuat takut penanam modal," katanya.

Lula juga mengatakan rakyat Palestina memerlukan persatuan dan menyeru HAMAS dan Fatah agar menggabungkan kekuatan. Ia mengatakan ia akan bersedia menemui para pemimpin HAMAS.

"Brazil bersedia berbicara dengan setiap orang, dengan siapa saja yang ada di meja perundingan, dan tak ada kekuatan politik, baik kiri mau pun kanan, tak dapat diajak berbicara oleh Brazil. Semua kekuatan mesti terlibat dalam proses perdamaian," katanya.

Setelah mengunjungi Ramallah, Presiden Brazil tersebut pergi ke Jordania, tempat ia bertemu dengan Raja Abdullah II dan Ratu Rania. Jordania adalah negara terakhir yang dikunjungi Lula di Timur Tengah.(C003/A024)