Yogyakarta (ANTARA News) - Peningkatan suhu udara dunia berperan dalam penyebaran penyakit tropis dan vektor penyakit seperti diare, kaki gajah (filaria), lepra, demam berdarah dengue, malaria, flu, tuberkulosis, hepatitis, dan penyakit jamur.
"Penyakit-penyakit itu dijumpai terutama di negara-negara miskin dan terpinggirkan," kata pakar mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Abu Tholib di sela simposium Ilmu Kedokteran Molekuler Daerah Tropis di Yogyakarta, Rabu.
Ia mengatakan, tuberkulosis merupakan penyakit tropis yang masih tinggi angka kejadiannya di dalam negeri, bahkan tertinggi ketiga di dunia dan masih menjadi masalah bagi para pakar kesehatan.
"Permasalahan itu di antaranya beberapa penyakit tuberkulosis resisten terhadap obat yang biasa digunakan selama ini. Tuberkulosis yang resisten itu muncul sudah cukup lama dan obatnya masih terbatas karena harganya cukup mahal.
Selain tuberkulosis, penyakit demam berdarah dengue juga masih menjadi ancaman kematian, karena dalam kurun 50 tahun terakhir belum ditemukan vaksinnya. Demam berdarah dengue cukup ruwet, semula menyerang anak-anak tetapi juga menyerang usia dewasa.
"Demam berdarah dengue belum ada vaksin dan obatnya. Selama ini hanya diantisipasi shock-nya, sedangkan virusnya sendiri diatasi oleh tubuh pasien," katanya.
Ketua panitia simposium Tri Wibawa mengatakan, dalam 30 tahun terakhir tingkat kejadian kasus demam berdarah dengue meningkat hingga 50 kali lipat.
Menurut dia, saat ini terdapat 1.400 macam obat yang terdaftar pada otoritas-otoritas obat dan kesehatan dunia.
"Namun demikian, proporsi obat untuk penyakit tropis kurang dari satu persen dari jumlah seluruh obat yang ada di dunia," katanya.
(U.B015//H008/S026)
Suhu Udara Berperan Sebarkan Penyakit Tropis
17 Maret 2010 19:13 WIB
Seorang ibu mengipasi anaknya yang dirawat karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD)/ilustrasi. (ANTARA/Arief Priyono)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: