Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa (13/10/2020), menghentikan keuntungan selama enam hari beruntun, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,91 persen atau 119,42 poin menjadi menetap di 13.018,99 poin. Indeks DAX 30 bertambah 0,67 persen atau 87,18 poin menjadi 13.138,41 poin pada Senin (12/10/2020), setelah naik 0,07 persen atau 9,02 poin menjadi 13.051,23 poin pada Jumat (9/10/2020), setelah menguat empat hari sebelumnya masing-masing 0,88 persen, 0,17 persen, 0,61 persen dan 1,10 persen.
Baca juga: Saham Prancis balik melemah, indeks CAC 40 merosot 0,64 persen
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, tercatat hanya lima saham berhasil mengantongi keuntungan, sementara 25 saham lainnya mengalami kerugian.
Perusahaan kimia dan farmasi multinasional Jerman Bayer mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 3,47 persen.
Disusul oleh saham perusahaan perawatan kesehatan Eropa Fresenius SE yang berkurang 2,56 persen, serta perusahaan bahan bangunan multinasional Jerman HeidelbergCement turun 2,12 persen.
Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, Deutsche Post, perusahaan manajemen logistik dan jasa pengiriman Jerman, berhasil membukukan keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya menguat 0,41 persen.
Diikuti oleh perusahaan layanab telekomunikasi Deutsche Telekom yang bertambah 0,31 persen, serta perusahaan perawatan pribadi Beiersdorf naik 0,26 persen.
Bayer adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 208,39 juta euro (245,63 juta dolar AS).
Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi, Indeks Dow Jones turun 98,70 poin
Baca juga: Saham Tokyo ditutup lebih tinggi didukung data kuat perdagangan China
Saham Jerman setop untung 6 hari, indeks DAX 30 tergerus 0,91 persen
14 Oktober 2020 05:28 WIB
Logo Bayer AG. ANTARA/REUTERS/Wolfgang Rattay
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: