Bola Voli
Atlet voli pantai dihukum setelah teriak 'turunkan' Presiden Brasil
14 Oktober 2020 04:43 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam foto arsip 7 Juli 2019 saat turnamen Copa America melawan Peru di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil. (AFP/MAURO PIMENTEL)
Jakarta (ANTARA) - Seorang pemain voli pantai yang diadili oleh otoritas olah raga karena secara terbuka mengkritik Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang berhaluan kanan ekstrem, selamat dengan mendapat hanya hukuman peringatan.
Carol Solberg meneriakkan kalimat "Turunkan Bolsonaro" dalam wawancara di lapangan bulan lalu setelah menduduki urutan ketiga dalam sebuah turnamen di Rio de Janeiro.
Dia tadinya terancam dilarang bermain sementara atau dikenai denda berat namun pengadilan olah raga Brasil (STJD) mengubah denda 1.000 real (Rp2,6 juta) menjadi cuma peringatan.
Baca juga: Kasus COVID-19 lampaui lima juta, Brazil khawatir gelombang kedua
"Jika dia melakukannya lagi maka hukuman bisa lebih berat," kata Presiden STJD Otacilio Soares seperti dikutip Reuters.
"Anda tidak berada di sana untuk mengutarakan perasaan Anda tentang politik atau agama. Atlet bisa berbicara lewat media sosial," sambung Soares.
Solberg yang perkaranya ini menjadi buah bibir di negara Amerika Selatan tersebut mengaku sama sekali tidak menyesal.
"Saya sama sekali tak menyesalinya. Meyakini kebebasan dalam berekspresi saya hanya menyampaikan opini pribadi saya," kata Solberg.
Baca juga: Dua pemain Peru positif terinfeksi COVID-19 jelang laga kontra Brazil
Baca juga: Casemiro minta Brazil diselamati setelah cukur Bolivia 5-0
Carol Solberg meneriakkan kalimat "Turunkan Bolsonaro" dalam wawancara di lapangan bulan lalu setelah menduduki urutan ketiga dalam sebuah turnamen di Rio de Janeiro.
Dia tadinya terancam dilarang bermain sementara atau dikenai denda berat namun pengadilan olah raga Brasil (STJD) mengubah denda 1.000 real (Rp2,6 juta) menjadi cuma peringatan.
Baca juga: Kasus COVID-19 lampaui lima juta, Brazil khawatir gelombang kedua
"Jika dia melakukannya lagi maka hukuman bisa lebih berat," kata Presiden STJD Otacilio Soares seperti dikutip Reuters.
"Anda tidak berada di sana untuk mengutarakan perasaan Anda tentang politik atau agama. Atlet bisa berbicara lewat media sosial," sambung Soares.
Solberg yang perkaranya ini menjadi buah bibir di negara Amerika Selatan tersebut mengaku sama sekali tidak menyesal.
"Saya sama sekali tak menyesalinya. Meyakini kebebasan dalam berekspresi saya hanya menyampaikan opini pribadi saya," kata Solberg.
Baca juga: Dua pemain Peru positif terinfeksi COVID-19 jelang laga kontra Brazil
Baca juga: Casemiro minta Brazil diselamati setelah cukur Bolivia 5-0
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: