Huawei dan BPPT kolaborasi perkuat ekosistem AI dan 5G Indonesia
13 Oktober 2020 23:03 WIB
CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, memperlihatkan Nota Kesepahaman yang sudah ditandatangani kepada Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. ANTARA/Handout/aa.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Huawei bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.
"Bagi Huawei, kerja sama dengan BPPT merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan kami di bidang pengembangan teknologi-teknologi terdepan, khususnya kecerdasan artifisial, cloud dan 5G. Kerja sama ini juga menjadi penegasan kesiapan Huawei dalam mendukung sinergi triple-helix yang telah menjadi misi serta komitmen BPPT untuk membangun Indonesia sebagai bangsa dan negara maju berbasis inovasi, serta dalam membentuk ekosistem Industri Teknologi Digital Nasional, melalui kerja sama alih pengetahuan dan teknologi," kata CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, dalam keterangan resmi, Selasa.
Baca juga: Huawei gelar diskusi tata kelola data cloud dorong percepatan digital
Kolaborasi antara industri, pemerintah dan akademisi ini diharapkan bisa mendukung tujuan ekonomi kreatif dan digital pada 2035, tahapan mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dalam keterangan yang sama menyatakan kerja sama ini akan berupa alih pengetahuan, BPPT akan memperoleh informasi aktual dari Huawei, sementara perusahaan asal China tersebut akan mendapatkan pemahaman tentang penelitian yang dikembangkan di Indonesia.
"Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi cikal bakal upaya Indonesia untuk makin berdaya saing dalam Revolusi Industri 4.0 melalui inovasi di bidang sains dan teknologi, khususnya inovasi di bidang digital," kata Bambang.
Kepala BPPT Hammam Riza menyatakan kerja sama tersebut berada di bidang kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud) dan 5G.
"Selain akan berbagi pengalaman globalnya, Huawei juga akan terlibat dalam pengembangan kompetensi SDM di bidang kecerdasan artifisial, cloud dan 5G, serta terlibat dalam pembangunan ekosistem berbasis teknologi-teknologi tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri digital Indonesia menuju pengembangan Indonesia Cloud System," kata Hammam.
Dihubungi terpisah, perwakilan Huawei di Indonesia mengatakan, kolaborasi ini akan diwujudkan dalam bentuk pelatihan untuk sumber daya manusia di BPPT, penyediaan solusi dan tenaga ahli dan adopsi metode penerapan AI, cloud dan AI secara global.
Baca juga: Kemendikbud apresiasi dukungan Huawei kembangkan talenta digital
Baca juga: Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial fokus ke talenta digital
"Bagi Huawei, kerja sama dengan BPPT merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan kami di bidang pengembangan teknologi-teknologi terdepan, khususnya kecerdasan artifisial, cloud dan 5G. Kerja sama ini juga menjadi penegasan kesiapan Huawei dalam mendukung sinergi triple-helix yang telah menjadi misi serta komitmen BPPT untuk membangun Indonesia sebagai bangsa dan negara maju berbasis inovasi, serta dalam membentuk ekosistem Industri Teknologi Digital Nasional, melalui kerja sama alih pengetahuan dan teknologi," kata CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, dalam keterangan resmi, Selasa.
Baca juga: Huawei gelar diskusi tata kelola data cloud dorong percepatan digital
Kolaborasi antara industri, pemerintah dan akademisi ini diharapkan bisa mendukung tujuan ekonomi kreatif dan digital pada 2035, tahapan mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dalam keterangan yang sama menyatakan kerja sama ini akan berupa alih pengetahuan, BPPT akan memperoleh informasi aktual dari Huawei, sementara perusahaan asal China tersebut akan mendapatkan pemahaman tentang penelitian yang dikembangkan di Indonesia.
"Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi cikal bakal upaya Indonesia untuk makin berdaya saing dalam Revolusi Industri 4.0 melalui inovasi di bidang sains dan teknologi, khususnya inovasi di bidang digital," kata Bambang.
Kepala BPPT Hammam Riza menyatakan kerja sama tersebut berada di bidang kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud) dan 5G.
"Selain akan berbagi pengalaman globalnya, Huawei juga akan terlibat dalam pengembangan kompetensi SDM di bidang kecerdasan artifisial, cloud dan 5G, serta terlibat dalam pembangunan ekosistem berbasis teknologi-teknologi tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri digital Indonesia menuju pengembangan Indonesia Cloud System," kata Hammam.
Dihubungi terpisah, perwakilan Huawei di Indonesia mengatakan, kolaborasi ini akan diwujudkan dalam bentuk pelatihan untuk sumber daya manusia di BPPT, penyediaan solusi dan tenaga ahli dan adopsi metode penerapan AI, cloud dan AI secara global.
Baca juga: Kemendikbud apresiasi dukungan Huawei kembangkan talenta digital
Baca juga: Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial fokus ke talenta digital
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: