Selasa, pasien sembuh COVID-19 Jakarta sebanyak 1.100 orang
13 Oktober 2020 21:21 WIB
Prajurit TNI AD mendonorkan plasma darahnya di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta (ANTARA) - Pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta, per Selasa ini, terjadi pertambahan sebanyak 1.100 orang sehingga jumlah pasien sembuh seluruhnya jadi 73.733 orang atau bertambah dari sebelumnya sebanyak 72.633 orang.
Berdasarkan data di corona.jakarta.go.id di Jakarta, Selasa, jumlah pasien sembuh itu, adalah sekitar 82,6 persen (bertambah dari sebelumnya 82,4 persen) dari total kasus positif hingga Jumat pekan lalu sebesar 89.228 orang.
Mereka terdiri 13.551 orang masih dirawat/diisolasi, serta 1.944 orang meninggal dunia, atau 2,2 persen dari total kasus positif.
Total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta menembus angka 89.228 kasus setelah pada Selasa 13 Oktober 2020 terjadi pertambahan sebesar 1.054 kasus dari jumlah sebelumnya 88.174 kasus.
Pertambahan kasus Selasa ini merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Senin 12 Oktober 2020.
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 1.054 kasus ini, lebih tinggi dibandingkan pada Jumat (9/10) sebanyak 972 kasus, pada Kamis (8/10) sebanyak 1.009 kasus, dan pada Selasa (6/10) sebanyak 1.007 kasus.
Akan tetapi angka tersebut lebih rendah dibandingkan pertambahan pada Senin (12/10) sebanyak 1.168 kasus, pada Ahad (11/10) sebanyak 1.389 kasus, pada Sabtu (10/10) sebanyak 1.253 kasus, pada Rabu (7/10) sebanyak 1.340 kasus, kemudian pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020).
Sementara penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.
Untuk pengujian usap sampai dengan hasil tes PCR terakhir pada Senin (12/10), memiliki rincian dilakukan tes pada 11.963 spesimen yang di dalamnya ada 9.570 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 1.054 kasus positif dan 8.516 kasus negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Selasa ini, sebanyak 101.025. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 63.659.
Sampai dengan tes terakhir pada Senin (12/10) itu, sudah ada 1.464.401 spesimen yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,8 persen atau naik dari sebelumnya sebesar 11,7 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini adalah sebesar 8,3 persen.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DKI Jakarta naik jadi 81,8 persen
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Jakarta tembus 1.042 orang pada Kamis
Berdasarkan data di corona.jakarta.go.id di Jakarta, Selasa, jumlah pasien sembuh itu, adalah sekitar 82,6 persen (bertambah dari sebelumnya 82,4 persen) dari total kasus positif hingga Jumat pekan lalu sebesar 89.228 orang.
Mereka terdiri 13.551 orang masih dirawat/diisolasi, serta 1.944 orang meninggal dunia, atau 2,2 persen dari total kasus positif.
Total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta menembus angka 89.228 kasus setelah pada Selasa 13 Oktober 2020 terjadi pertambahan sebesar 1.054 kasus dari jumlah sebelumnya 88.174 kasus.
Pertambahan kasus Selasa ini merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Senin 12 Oktober 2020.
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 1.054 kasus ini, lebih tinggi dibandingkan pada Jumat (9/10) sebanyak 972 kasus, pada Kamis (8/10) sebanyak 1.009 kasus, dan pada Selasa (6/10) sebanyak 1.007 kasus.
Akan tetapi angka tersebut lebih rendah dibandingkan pertambahan pada Senin (12/10) sebanyak 1.168 kasus, pada Ahad (11/10) sebanyak 1.389 kasus, pada Sabtu (10/10) sebanyak 1.253 kasus, pada Rabu (7/10) sebanyak 1.340 kasus, kemudian pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020).
Sementara penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.
Untuk pengujian usap sampai dengan hasil tes PCR terakhir pada Senin (12/10), memiliki rincian dilakukan tes pada 11.963 spesimen yang di dalamnya ada 9.570 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 1.054 kasus positif dan 8.516 kasus negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Selasa ini, sebanyak 101.025. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 63.659.
Sampai dengan tes terakhir pada Senin (12/10) itu, sudah ada 1.464.401 spesimen yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,8 persen atau naik dari sebelumnya sebesar 11,7 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini adalah sebesar 8,3 persen.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DKI Jakarta naik jadi 81,8 persen
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Jakarta tembus 1.042 orang pada Kamis
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: