Jadi fokus APBN 2021, "food estate" ciptakan lapangan kerja
13 Oktober 2020 11:18 WIB
Dokumentasi. Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) saat panen raya di areal persawahan lumbung pangan nasional 'Food Estate' di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/9/2020). Panen raya di areal 'Food Estate' tersebut stabil meski di tengah pandemi COVID-19 dan menghasilkan total 12 ton padi jenis hibrida dari lahan dua hektare. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/pras
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah merupakan program jangka panjang yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan.
Dengan program ini, Mentan menjelaskan nantinya akan ada kelompok tani yang menggarap lahan seluas 100 hektare dan lahan per 1.000 hektare oleh gabungan kelompok tani yang dikorporasikan menjadi lebih besar lagi hingga 10.000 hektare. Menurut dia, food estate akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional.
Baca juga: Presiden Jokowi: 30.000 ha "food estate" Kalteng dikerjakan tahun ini
"Diharapkan nantinya petani tidak lagi menjual gabah secara murah. Artinya semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik," kata Mentan Syahrul di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa salah satu program strategis yang termasuk dalam APBN 2021 akan difokuskan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui dukungan pemulihan ekonomi dan revitalisasi sistem pangan nasional serta pengembangan food estate.
Menurut Menkeu, program food estate merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas di luar pulau Jawa serta bagian dari reformasi struktural yang telah diakomodasi di dalam APBN 2021.
"Saya kira kita harus dukung APBN sebagai instrumen fiskal untuk mewujudkan ketahanan pangan di dalam negeri," kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, kawasan pengembangan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah akan dijadikan sebagai lahan percontohan dengan penerapan sentuhan teknologi pertanian modern sehingga budidaya pertaniannya berbeda dari cara tradisional.
Dalam proyek lintas kementerian ini, penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.
Baca juga: Kementan targetkan produktivitas padi "food estate" capai 6 ton/ha
Baca juga: Mentan : lumbung pangan terapkan teknologi pertanian modern
Dengan program ini, Mentan menjelaskan nantinya akan ada kelompok tani yang menggarap lahan seluas 100 hektare dan lahan per 1.000 hektare oleh gabungan kelompok tani yang dikorporasikan menjadi lebih besar lagi hingga 10.000 hektare. Menurut dia, food estate akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional.
Baca juga: Presiden Jokowi: 30.000 ha "food estate" Kalteng dikerjakan tahun ini
"Diharapkan nantinya petani tidak lagi menjual gabah secara murah. Artinya semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik," kata Mentan Syahrul di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa salah satu program strategis yang termasuk dalam APBN 2021 akan difokuskan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui dukungan pemulihan ekonomi dan revitalisasi sistem pangan nasional serta pengembangan food estate.
Menurut Menkeu, program food estate merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas di luar pulau Jawa serta bagian dari reformasi struktural yang telah diakomodasi di dalam APBN 2021.
"Saya kira kita harus dukung APBN sebagai instrumen fiskal untuk mewujudkan ketahanan pangan di dalam negeri," kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, kawasan pengembangan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah akan dijadikan sebagai lahan percontohan dengan penerapan sentuhan teknologi pertanian modern sehingga budidaya pertaniannya berbeda dari cara tradisional.
Dalam proyek lintas kementerian ini, penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.
Baca juga: Kementan targetkan produktivitas padi "food estate" capai 6 ton/ha
Baca juga: Mentan : lumbung pangan terapkan teknologi pertanian modern
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: