Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi melemah seiring pengumuman hasil rapat bank sentral pada siang nanti.

IHSG dibuka menguat 0,32 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.093,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 stagnan di posisi 777,31.

"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG berpotensi menglami profit taking pada perdagangan hari ini. Minimnya arahan yang solid diserta penguatan sepanjang enam hari berturut-turut berpotensi memicu aksi profit taking," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.

Semalam bursa AS ditutup menguat seiring dengan harapan tercapainya kesepakatan terkait stimulus lanjutan di Negeri Paman Sam.

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan rilis hasil Rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia (RDG BI) pada siang hari ini. Terkait RDG BI, pelaku pasar memperkirakan bahwa BI tidak akan mengubah suku bunga acuan pada RDG kali ini (13/10).

Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi pandangan BI mengenai outlook ekonomi Indonesia, terutama di kuartal IV 2020 dan tahun 2021.

Seiring sentimen d iatas, pelaku pasar sebaiknya waspada terhadap potensi aksi ambil untung terutama pada saham-saham konstruksi yang menguat signifikan seperti Waskita WSKT (Waskita Karya) dan PTPP (PT Pembangunan Perumahan).

Investor perlu mewaspadai juga potensi pelemahan saham-saham komoditas terutama yang berhubungan dengan batubara. Pelemahan harga kontrak (future) batubara diperkirakan memberikan sentimen negatif bagi saham-saham tersebut.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 15,57 poin atau 0,07 persen ke 23.543,12, indeks Shanghai turun 15,05 poin atau 0,45 persen ke 3.343,42 poin, dan indeks Straits Times menguat 0,22 atau 0,01 ke 2.552,64 poin
Baca juga: IHSG ditutup menguat, ditopang pelonggaran PSBB DKI Jakarta