London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (12/10/2020), berbalik melemah setelah membukukan keuntungan dua hari kedua beruntun, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,25 persen atau 15,27 poin, menjadi 6.001,38 poin. Indeks FTSE 100 terkerek 0,65 persen atau 38,62 poin menjadi 6.016,65 poin pada Jumat (9/10/2020), menyusul kenaikan 0,53 persen atau 31,78 poin menjadi 5.978,03 poin pada Kamis (8/10/2020), dan turun tipis 0,06 persen atau 3,69 poin menjadi 5.946,25 poin pada Rabu (7/10/2020).

Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya menukik 12,70 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pengecer pakaian, alas kaki dan produk rumah multinasional Inggris Next yang jatuh 3,81 persen, serta perusahaan perhotelan dan restoran multinasional Inggris Whitbread turun 3,75 persen.

Di sisi lain, Scottish Mortgage Investment Trust, perusahaan investment trust yang diperdagangkan kepada publik, melonjak 3,13 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan pengemasan multinasional Inggris DS Smith yang menguat 2,82 persen, serta perusahaan induk perdagangan ritel daring bahan makanan dan barang konsumen Ocado Group naik 2,56 persen.