Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) mendirikan Pusat Studi Kelanjutusiaan, yang merupakan bagian dari misi UI sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia.

"Pendirian studi lanjut usia ini melalui proses jangka panjang sejak 1993," kata Ketua Pusat Studi Kelanjutusiaan UI, Tri Budi Wiraharjo, di Gedung Rektorat UI, Depok, Senin.

Menurut dia, penduduk lanjut usia di Indonesia akan terus bertambah seiring dengan waktu. Pada tahun 2010 mencapai 20 juta, tahun 2020 bisa mencapai 30 juta, dan pada tahun 2050 diperkirakan akan melonjak menjadi 80 juta.

Untuk itu, kata dia, perlu diadakan studi bagaimana para lanjut usia tersebut tidak membebani masyarakat dan pemerintah. "Dengan adanya pusat studi tersebut bermanfaat bagi kaum lanjut usia agar bisa menjadi aset bukan beban," ujarnya.

Sementara itu Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono mengatakan, peluncuran pusat studi kelanjutusiaan ini didukung penuh Organisasi Buruh Internasional (ILO), yang diharapkan dapat membantu pemerintah merumuskan berbagai kebijakan untuk menyelesaikan persoalan produktivitas bagi pekerja lanjut usia.

Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara terpadat ke empat di dunia, memiliki penduduk lanjut usia terbesar ke sepuluh di dunia. Jumlah orang berusia lanjut saat ini berkembang pesat, dari 410 juta pada tahun 2007 menjadi sekitar 733 juta pada 2025, dan diperkirakan 1,3 miliar pada tahun 2050.

Vishnu mengatakan pada tahun 2020 UI memperkirakan, jumlah lanjut usia terus meningkat menjadi 28,8 juta (11 persen dari total penduduk). Berdasarkan data tersebut, maka diperlukan kebijakan mengenai bagaimana masyarakat dapat memberikan dukungan bagi segmen yang lebih tua dari generasi mereka, semisal isu pensiun dan produktivitas pekerja yang lebih tua.
(F006/B010)