Ketua Satgas: Tren kasus kematian dan kesembuhan COVID-19 membaik
12 Oktober 2020 15:01 WIB
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo memberikan keterangan mengenai situasi terkini kasus COVID-19 di Indonesia. ANTARA/Tangkapan layar Youtube BNPB Indonesia/aa.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyatakan seluruh provinsi dengan kasus tertinggi COVID-19 di Indonesia mengalami tren kasus kematian dan kesembuhan yang membaik hingga saat ini.
"Dari seluruh provinsi semua mengalami tren perbaikan. Angka kematian menurun di sembilan provinsi, hanya satu yang masih belum mengalami penurunan yang cukup yaitu Bali. Provinsi Jawa Timur dan Papua sempat naik, tapi turun lagi dalam seminggu terakhir," kata Doni dalam konferensi pers yang digelar secara telekonferensi yang dipantau di Jakarta, Senin.
Selain angka kematian yang mulai melandai, Doni juga memaparkan tren kasus pasien yang sembuh dari COVID-19 mengalami kenaikan hampir di seluruh provinsi dengan kasus tertinggi. Doni menerangkan hanya provinsi Papua yang angka kesembuhan pasiennya belum meningkat.
Untuk itu, pemerintah pusat melalui kerja sama kementerian-lembaga terkait tengah membangun rumah sakit khusus COVID-19 di Biak Numfor. "Diharapkan seluruh masyarakat yang positif COVID-19 yang ada di Biak Numfor dan Yapen Moropen tidak perlu dirawat lagi di Jayapura tapi sudah bisa di Biak," kata Doni.
Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengungkapkan penanganan kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Timur juga membaik dengan tidak adanya lagi zona merah di wilayah timur Pulau Jawa tersebut.
Baca juga: Masyarakat diminta gunakan masker label SNI atau kain dua lapis
Baca juga: Satgas: Penanganan COVID-19 yang baik jadi kekuatan nasional
"Alhamdulillah sampai hari ini Provinsi Jawa Timur dalam tiga minggu terakhir sudah tidak ada lagi zona merah. Ini artinya ada kesungguhan baik dari seluruh pimpinan kepala daerah di Jawa Timur dan didukung tokoh masyarakat khususnya tokoh agama dalam penanganan COVID-19," jelas Doni.
Dia mengatakan upaya pemerintah provinsi Jawa Timur dalam mengajak masyarakat untuk lebih patuh pada protokol kesehatan pencegahan COVID-19 membuahkan hasil melalui kerja sama dengan tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Doni mengajak untuk seluruh daerah juga menerapkan upaya pencegahan penularan COVID-19 dengan menggandeng tokoh masyarakat.
"Pada semua pimpinan daerah untuk melibatkan lebih banyak lagi tokoh daerah, termasuk mereka yang memiliki pengaruh sehingga kesadaran masyarakat meningkat terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19," kata dia.
Doni secara khusus mengucapkan terima kasih pada tokoh pendukung klub sepak bola Persebaya alias Bonek yang berhasil mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Terima kasih kepada kawan-kawan Bonek di Jawa Timur yang semula tidak menggunakan masker, alhamdulillah sekarang Bonek menjadi pelopor yang mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan," kata Doni.
#satgascovid19 #jagajarak #pakaimasker
Baca juga: Pemerintah siapkan vaksin untuk tenaga medis hingga masyarakat miskin
Baca juga: Sembuh COVID-19 jadi 255.027
"Dari seluruh provinsi semua mengalami tren perbaikan. Angka kematian menurun di sembilan provinsi, hanya satu yang masih belum mengalami penurunan yang cukup yaitu Bali. Provinsi Jawa Timur dan Papua sempat naik, tapi turun lagi dalam seminggu terakhir," kata Doni dalam konferensi pers yang digelar secara telekonferensi yang dipantau di Jakarta, Senin.
Selain angka kematian yang mulai melandai, Doni juga memaparkan tren kasus pasien yang sembuh dari COVID-19 mengalami kenaikan hampir di seluruh provinsi dengan kasus tertinggi. Doni menerangkan hanya provinsi Papua yang angka kesembuhan pasiennya belum meningkat.
Untuk itu, pemerintah pusat melalui kerja sama kementerian-lembaga terkait tengah membangun rumah sakit khusus COVID-19 di Biak Numfor. "Diharapkan seluruh masyarakat yang positif COVID-19 yang ada di Biak Numfor dan Yapen Moropen tidak perlu dirawat lagi di Jayapura tapi sudah bisa di Biak," kata Doni.
Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengungkapkan penanganan kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Timur juga membaik dengan tidak adanya lagi zona merah di wilayah timur Pulau Jawa tersebut.
Baca juga: Masyarakat diminta gunakan masker label SNI atau kain dua lapis
Baca juga: Satgas: Penanganan COVID-19 yang baik jadi kekuatan nasional
"Alhamdulillah sampai hari ini Provinsi Jawa Timur dalam tiga minggu terakhir sudah tidak ada lagi zona merah. Ini artinya ada kesungguhan baik dari seluruh pimpinan kepala daerah di Jawa Timur dan didukung tokoh masyarakat khususnya tokoh agama dalam penanganan COVID-19," jelas Doni.
Dia mengatakan upaya pemerintah provinsi Jawa Timur dalam mengajak masyarakat untuk lebih patuh pada protokol kesehatan pencegahan COVID-19 membuahkan hasil melalui kerja sama dengan tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Doni mengajak untuk seluruh daerah juga menerapkan upaya pencegahan penularan COVID-19 dengan menggandeng tokoh masyarakat.
"Pada semua pimpinan daerah untuk melibatkan lebih banyak lagi tokoh daerah, termasuk mereka yang memiliki pengaruh sehingga kesadaran masyarakat meningkat terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19," kata dia.
Doni secara khusus mengucapkan terima kasih pada tokoh pendukung klub sepak bola Persebaya alias Bonek yang berhasil mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Terima kasih kepada kawan-kawan Bonek di Jawa Timur yang semula tidak menggunakan masker, alhamdulillah sekarang Bonek menjadi pelopor yang mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan," kata Doni.
#satgascovid19 #jagajarak #pakaimasker
Baca juga: Pemerintah siapkan vaksin untuk tenaga medis hingga masyarakat miskin
Baca juga: Sembuh COVID-19 jadi 255.027
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: