Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan terus mendorong pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), lantaran sektor itu terbukti bertahan di tengah pandemi COVID-19.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Kabupaten OKI berpeluang masuk dalam posisi tiga besar lumbung pangan di provinsi tersebut.

"Ketersediaan lahan di OKI untuk menjadi sawah masih sangat luas," kata Herman Deru di Palembang, Sumsel, Senin.

Baca juga: OKI pasok cadangan beras nasional

Deru mengatakan pengembangan sektor pertanian tersebut akan ditempuh melalui upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi.

Ia melanjutkan tidak menutup kemungkinan nantinya OKI menjadi lumbung pangan nomor satu di Sumsel.

Menurut gubernur, selain di OKI, pemprov juga mendorong sektor pertanian di daerah lain.

"Sektor pertanian menjadi andalan kita saat menghadapi pandemi COVID-19. Saat negara lain terkoreksi ekonominya karena resesi kita masih mampu bertahan karena tertolong sektor ini," kata dia.

Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar mengatakan sektor pertanian di OKI terus didorong oleh pemerintah daerah untuk maju, mampu tumbuh di tengah pandemi COVID-19.

Iskandar mengatakan berkat kerja keras petani produksi lahan pertanian di kabupaten itu pun meningkat.

Selama pandemi COVID-19, produktivitas lahan di OKI mencapai 135.056 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 86.096 ton beras. Dengan kata lain, produksi beras di OKI surplus, bahkan dipasok ke daerah lain.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman, dan Hortikultura (KPTH) Kabupaten OKI Syahrul menambahkan realisasi luas tanam sudah mencapai setengah dari target tahun 2020.

"Dari total rencana lahan di OKI yang akan dipanen seluas 172.524 ha, sudah terealisasi 43.272 ha," kata dia.

Untuk panen, Syahrul melanjutkan realisasi produksi GKG per tahun adalah 219.432 ton dari rencana produksi 219.432 ton. Sementara target produksi beras sebanyak 557.729 ton dengan realisasi mencapai 139.888 ton.

"Kebutuhan Kabupaten OKI dalam satu tahun 96.725 ton beras, artinya surplus kita dalam 1 tahun adalah 461,4 ton beras," ujarnya.

Baca juga: Dengan alsintan, Sumsel dukung OKU jadi sentra produksi beras
Baca juga: Sumatera Selatan target tiga besar penghasil beras nasional