Brussels (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin lain Uni Eropa akan bersikeras pada aturan penegakan yang ketat untuk setiap kesepakatan perdagangan dengan Inggris.

Macron memperingatkan bahwa tawaran Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengesampingkan perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) telah menunjukkan bahwa kata-katanya tidak dapat dipercaya, seperti dilaporkan Financial Times.

Para diplomat Uni Eropa mengatakan para pemimpin -- yang berpartisipasi pada pertemuan puncak yang dimulai pada Kamis -- akan meminta kepala negosiator Brexit dari Uni Eropa Michel Barnier untuk memastikan tentang jaminan "lapangan bermain yang setara" untuk bisnis Eropa yang bersaing dengan perusahaan Inggris didukung oleh hak bagi Brussel untuk mengambil tindakan pembalasan cepat jika Inggris melanggar komitmennya, berdasarkan laporan Financial Times, Senin.

Baca juga: EU tuntut kemungkinan veto atas aturan dan UU Inggris pasca-Brexit
Baca juga: Inggris: Jika tak ada kesepakatan dagang EU pasca-Brexit, harga naik


Prancis dan negara penangkap ikan lainnya di Uni Eropa akan menekankan tekad mereka untuk mempertahankan hak kuota di perairan Inggris. Hal itu membuat Barnier hanya memiliki ruang terbatas untuk membuat kesepakatan dengan Inggris.

Boris Johnson pada Minggu mengatakan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel bahwa kemajuan harus dibuat dalam perundingan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Uni Eropa dalam beberapa hari mendatang untuk menjembatani "kesenjangan yang signifikan", khususnya di bidang perikanan dan lapangan bermain yang seimbang.

Johnson mengulangi menyampaikan keyakinannya bahwa "sementara mencapai kesepakatan dalam beberapa hari mendatang akan bermanfaat bagi kedua belah pihak, Inggris juga bersiap untuk mengakhiri masa transisi dengan persyaratan gaya Australia".

Sumber: Reuters

Baca juga: Inggris desak bisnis untuk bersiap hadapi akhir transisi Brexit
Baca juga: Negosiasi dagang EU terhenti, Brexit mungkin akan tanpa kesepakatan