Jakarta (ANTARA) - Pertamina tetap perlu menjaga produksi BBM jenis avtur yang digunakan untuk angkutan pesawat meskipun kondisi sektor penerbangan nasional saat ini masih terdampak pandemi COVID-19.

"Perlu diantisipasi supaya produksi avtur tetap dijaga. Pertamina mesti siapkan juga storage tank, supaya bisa menampung produksi avtur ini cukup untuk tetap bisa dijaga produksinya," kata Anggota Komisi VII DPR RI Rudy Mas'ud dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 telah memukul hampir semua sektor, tak terkecuali industri penerbangan.

Salah satu dampaknya adalah terjadinya penurunan jumlah penerbangan, baik maskapai domestik maupun internasional, yang turut berimbas pada permintaan avtur.

Untuk itu, ujar dia, diharapkan kondisi pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga sektor penerbangan nasional juga dapat kembali pulih seperti sediakala.

Akibat dari menurunnya permintaan avtur termasuk produk-produk lainnya, lanjutnya, Pertamina mengalami kerugian yang cukup signifikan.

PT Pertamina menyampaikan permintaan avtur nasional dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir turun hingga 48 persen. Bahkan, permintaan avtur untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta anjlok mencapai 58 persen, di mana konsumsi avtur bandara ini mencapai 35 persen dibandingkan bandara-bandara domestik lainnya.

Penurunan permintaan itu dinilai diakibatkan adanya pandemi COVID-19. Kendati ada penurunan permintaan avtur dan pengurangan kapasitas operasi, Pertamina memastikan akan kembali memaksimalkan produksinya jika tingkat permintaan kembali meningkat.

Baca juga: Konsumsi avtur di Juanda turun drastis akibat sepinya penerbangan
Baca juga: Penerbangan bertambah, konsumsi avtur di Sumbagsel naik
Baca juga: Konsumsi avtur tiga bandara di Jawa Tengah dan Yogyakarta anjlok