Tomohon (ANTARA) - Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Kurleni Ukar, mengatakan di masa pandemi agar roda perekonomian terus bergerak, masyarakat produktif, kuncinya penerapan protokol kesehatan.
“Penerapan protokol kesehatan harus menjadi budaya baru yang dijalankan oleh seluruh pihak untuk bangkit kembali dengan menciptakan peluang-peluang baru di era adaptasi new normal di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Kurleni Ukar di Manado, Sabtu.
Senada, Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis, Hassan Abud, optimistis daerah yang berhasil menerapkan protokol kesehatan akan berhasil mempertahankan status zona hijau, secara langsung akan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung.
“Butuh kesadaran dan komitmen dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, hingga masyarakat umum untuk menjadikan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) sebagai kebiasaan baru, dan 3T (testing, tracing, treatment) secara berkelanjutan,” katanya.
Hassan menambahkan, aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environment/CHSE) juga merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi pada peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI).
Kemenparekraf mengedukasi para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian lebih pada hal ini, terutama di era normal baru.
Berbagai sarana pendukung CHSE, sebut dia, diberikan untuk mendukung kesiapan destinasi, seperti alat semprot disinfektan, wastafel portabel, papan informasi Covid-19, cat tembok, cat kayu, cangkul, sapu, pengki, tempat sampah dan seterusnya.
Oleh karena itu dia berharap, 'Gerakan BISA' (bersih, indah, sehat dan aman) dapat diteruskan pemerintah daerah dan menjadi kegiatan rutin yang dapat secara perlahan namun pasti akan memberi dampak signifikan untuk kebersihan, keindahan, keamanan destinasi.
Baca juga: Dongkrak pariwisata, Kemenparekraf inisiasi Gerakan BISA di Malang
Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis kembali menggelar 'Gerakan BISA' sebagai wujud kepedulian terhadap pelaku ekonomi kreatif, serta upaya membangun kesiapan destinasi pariwisata menyambut era kenormalan baru.
Berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kehutananan Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa, serta Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Kemenparekraf berhasil mengajak 500 pelaku parekraf untuk turut andil dalam meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan destinasi pariwisata.
Provinsi Sulawesi Utara menjadi titik pelaksanaan ke-14 dari seluruh rangkaian 'Gerakan BISA'.
Kegiatan tersebut dibuka secara serentak dari lima lokasi yaitu di Kabupaten Minahasa (Bukit Kasih Kanonang, Benteng Moraya, dan Sumaru Endo) dan Kota Tomohon (Taman Wisata Alam Kota Tomohon dan Gunung Mahawu).
Baca juga: Gerakan Pakai Masker awali pembukaan aktivitas pariwisata Berau Kaltim
Baca juga: Kemenparekraf siapkan protokol kesehatan pendakian gunung
Baca juga: Kemenparekraf pastikan hotel-restoran terapkan protokol kesehatan
Kemenparekraf: Roda perekonomian bergerak terapkan protokol kesehatan
10 Oktober 2020 22:54 WIB
Pelaku usaha sementara melaksanakan kebersihan di destinasi wisata Taman Wisata Alam Tomohon dalam kegiatan 'Gerakan BISA' Kemenparakraf. (1)
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: