Jakarta (ANTARA News) - Pengamat teroris Mardigu Wowiek Prasantyo mengatakan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang berkunjung ke Indonesia pada pekan ketiga Maret tidak menjadi sasaran utama pelaku terorisme.

"Ada pemahaman di kelompok teroris jika mengetahui akan diserang pasti tidak menang, maka lebih baik tidak akan menyerang," kata Mardigu pada sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu.

Dikatakannya, rencana kunjungan Barrack Obama ke Indonesia awalnya menjadi sasaran aksi terorisme karena dia adalah kepala negara adikuasa.

Menurut Mardigu, kunjungan Barrack Obama ke Indonesia tentu dengan pengawalan dan pengamanan yang ekstra ketat, baik dari Amerika maupun dari Indonesia.

Dalam pemahaman kelompok teroris, kata dia, jika mereka mengira pasukan antiteroris akan menang maka mereka tidak akan menyerang.

"Saya memperkirakan Presiden Obama tidak akan menjadi sasaran utama aksi teroris karena mereka memperhitungkan pasti tidak akan menang," kata ahli teroris alumni Amerika Serikat ini.

Meskipun demikian, Mardigu mengingatkan polisi untuk tetap ekstra ketat melakukan pengamanan menjelang dan pada saat kunjungan Presiden Amerika Barrack Obama ke Indonesia.(ANT/A038)