Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Kepresidenan Bidang Otonomi Daerah, Velix Wanggai mengaku sedang berupaya bertemu dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri untuk menyampaikan program-program dan agenda besar dari pemerintah.

Velix yang baru tiba bersama rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari kunjungan kerja ke Australia dan Papua Nugini, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, membantah rencana pertemuan dengan Megawati masih berkaitan dengan kasus Bank Century.

Pertemuan itu pun, lanjut dia, bukan bertujuan mengajak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Ini silaturahmi, kita menyampaikan program-program, agenda besar dari pemerintah dan pandangan ke depan. Ini merupakan rangkaian besar silaturahmi yang dibangun dengan berbagai tokoh, tidak hanya Megawati," ujar Velix.

Karena itu Velix belum bisa memastikan kapan pertemuan antara staf khusus kepresidenan dan Megawati itu berlangsung.

Menurut dia, rencana tersebut merupakan rangkaian dari pertemuan sejenis yang telah dilakukan oleh staf khusus kepresidenan dengan tokoh-tokoh nasional. Sebelumnya, Velix dan staf khusus lain, Andi Arief, telah bertemu dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadyah Syafi`i Ma`arif, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, serta Ketua MPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Ia mengatakan saat ini pendekatan sedang dilakukan oleh staf khusus kepresidenan kepada pihak Megawati.

Menurut dia, inisiatif pertemuan dengan Megawati itu murni datang dari staf khusus, bukan langsung dari Presiden Yudhoyono.

Karena, lanjut dia, staf khusus telah diberi tugas untuk menjadi jembatan antara Kepala Negara dan publik.

Meski tidak diberi perintah untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh nasional, namun Velix mengatakan, staf khusus pasti melaporkan setiap hasil pertemuan kepada Presiden.

Setibanya di tanah air dari kunjungan kerja lima hari ke Australia dan Papua Nugini, Presiden Yudhoyono disambut oleh Wakil Presiden Boediono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menko Kesejahteraan Agung Laksono, Panglima TNI Djoko Santoso dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri.

Sementara menteri yang ikut rombongan antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menpora Andi Mallarangeng. Setibanya di Tanah Air, Presiden kemudian mengadakan rapat selama lebih dari 30 menit.

Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam rapat tersebut Presiden memberi pengarahan tentang hasil perjalanan kunjungan kenegaraan. Selain itu, Presiden juga memberi arahan singkat tentang kasus penangkapan teroris agar yang sudah dilakukan oleh Polri terus ditindaklanjuti.

(T.D013/R009)