Jakarta (ANTARA News) - Sistem perdagangan saham secara online (online trading) makin semarak ketika para anggota bursa (AB) atau perusahaan-perusahaan sekuritas terus berlomba menyediakan fasilitas ini.

Saat ini sudah ada sekitar 16 AB yang menggunakan sistem online trading dan tahun ini diperkirakan akan tambah lagi sebanyak 18 AB.

"Ada 18 broker yang sudah melakukan persiapan launching (peluncuran) online trading," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan AB Bursa Efek Indonesia (BEI) Wan Wei Yong di Jakarta Jumat.

Yong menjelaskan, online trading selain lebih praktis dan cepat dalam bertransaksi saham, juga lebih disukai para nasabah atau investor.

Menurut dia, transaksi saham ke depannya akan didominasi oleh online trading, karena selain menghasilkan efisiensi dari segi operasional perusahaan sekuritas, investor pun akan mendapat biaya transaksi yang lebih rendah.

Menurutnya, bursa tidak mewajibkan AB harus mempunyai fasilitas tersebut mengingat fasilitas itu lebih kepada bentuk layanan masing-masing AB.

(T.B008/S026)