Jakarta (ANTARA) -- Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyatakan, Kemensos menjadi kementerian dengan penyerapan anggaran tertinggi, yakni sebesar 81,23% dari total pagu sebesar Rp134,008 triliun, atau sebesar Rp108,851 triliun, per 10 Oktober 2020.





Dengan demikian, dengan anggaran besar, Kemensos berada di urutan teratas dalam realisasi anggaran dari seluruh K/L. Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengapresiasi jajarannya atas capaian ini, seraya tetap meminta mereka terus meningkatkan kinerja.




Pencapaian ini berkat keras seluruh jajaran Kemensos dalam penggunaan pagu, khususnya dalam hal penyaluran bantuan sosial. “Jadi bukan karena menterinya yang hebat, tapi seluruh jajaran Kemensos yang bekerja dengan serius dan berdedikasi sehingga penyerapan anggaran berjalan lancar, dan yang terpenting tepat sasaran,” kata Juliari di Jakarta (10/10).




Pagu Kemensos 2020 sebesar Rp134,008 triliun meliputi belanja pegawai

sebesar Rp510.231.340.000, telah direalisasikan sebesar Rp355.173.385.757 (69,61%); belanja barang sebesar Rp 5.288.809.012.520 telah direalisasikan sebesar Rp2.716.290.737.723 (51,36%).




Kemudian belanja modal sebesar Rp243.405.689.000, dengan realisasi Rp88.015.221.112 (36,16%), dan belanja bansos sebesar Rp 127.966.473.064.480, dengan direalisasikan sebesar Rp 105.691.763.555.996 (82,59%).




Dengan anggaran jumbo, Kemensos tidak hanya dibelanjakan untuk bansos dalam menangani masyarakat terdampak pandemi. Namun juga berkontribusi besar terhadap program-program Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).




Dari total anggaran PEN sebesar Rp204,9 triliun, Rp128 miliar di antaranya dialokasikan untuk Kemensos berupa program jaring pengaman sosial. “Realisasi anggaran PEN di Kemensos juga tinggi dan menggembirakan. Yakni Rp103.484.415.949.000 atau 80,74% (per 10 Oktober—red.),” katanya.




Dari anggaran tersebut dialokasikan ke beberapa program, yakni Bansos Sembako Jabodetabek sebesar Rp6,84 triliun dengan realisasi Rp4,5 triliun (65,84%), Bansos Tunai sebesar Rp32,4 triliun dengan realisasi Rp23,36 triliun (72,08%), Bansos Tunai bagi KPM Program Sembako Non-PKH sebesar Rp4,5 triliun dengan realisasi 100%, PKH sebesar Rp36,80 triliun dengan realisasi sebesar Rp36,26 triliun (98,52%).




Kemudian Bansos Beras dengan anggaran Rp4,51 triliun terealisasi sebesar Rp0,9 trilun (20%), dan BPNT/Program Sembako sebesar Rp43,12 triliun dengan realisasi sebesar Rp33,96 triliun (78,76%).




Mensos menekankan, dari komposisi anggaran PEN, tampak bahwa anggaran PEN Kemensos lebih dari separuh dari program PEN nasional. Mensos menekankan agar jajarannya meningkatkan realisasi tanpa catatan lain. Mensos juga meminta jajarannya memastikan realisasi Kemensos terus tinggi, melebihi K/L lain dengan margin signifikan.




“Saya mengajak semua jajaran di Kemensos untuk mempertahankan kinerja ini," katanya.