Banda Aceh (ANTARA News) - Kapolda Aceh Irjen Pol Adityawarman mengatakan bahwa polisi masih menelusuri pistol jenis Glock yang ditemukan di tangan kelompok teroris dalam kontak tembak di Leupung Aceh Besar, yang diduga milik Brigadir Satu Boas Woisiri.

"Belum patut diduga senjata Glock itu milik Boas, kita akan memeriksa nomor senjatanya," kata Kapolda saat memberi keterangan pers di Mapolda Aceh di Banda Aceh, Jumat.

Dalam kontak tembak didekat Mapolsek Leupung sekitar pukul 10.00 WIB Jumat, polisi berhasil menembak dua tersangka yang diduga teroris hingga meninggal dunia dan menangkap delapan lainnya.

Kontak tembak terjadi ketika sepuluh orang tersebut menumpang kendaraan jenis L300 yang dihentikan dalam sweeping polisi di Mapolsek Leupung.

Selain senjata Glock tersebut, barang bukti yang berhasil diamankan yaitu tiga pucuk M16, dua AK serta amunisi dan magazin dan uang dalam jumlah besar.

Pistol jenis Glock tersebut diduga milik Briptu Boas Waosiri yang meninggal dunia dalam kontak tembak di Lamkabeu, Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar pada Kamis (4/3) lalu.

Senjata tersebut diduga dilarikan kelompok teroris saat jenazah masih belum dievakuasi. Polisi baru mengevakuasi jenazah Boas dan dua anggota Brimob lainnya pada Sabtu (6/3).

(T.D016/S026)