Jenazah Teroris Dievakuasi ke Banda Aceh
12 Maret 2010 15:26 WIB
Aparat polisi memeriksa korban tewas yang diduga teroris dalam kontak senjata di lintasan jalan negara, Leupung, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (12/3). (ANTARA/Ampelsa)
Aceh Besar (ANTARA News) - Dua jenazah yang diduga jaringan teroris yang tewas dalam baku tembak di Leupueng, Kecamatan Leupueng, Kabupaten Aceh Besar, Jumat, kini dievakuasi ke Rumah Sakit Bangkaya, Banda Aceh.
Wartawan ANTARA dari Leupueng sekitar 25 Km dari Banda Aceh, melaporkan, kedua jenazah tersebut masing-masing bernama Pura Sudarman dan Encang Kurnia.
Sementara, delapan orang lainnya yang berhasil ditangkap kini sudah dibawa ke Mapolda Aceh.
Pada baku tembak tersebut, aparat juga berhasil menyita enam pucuk senjata milik kelompok tersebut, yakni lima pucuk senjata laras panjang (M-16 tiga pucuk dan Ak-47 2 pucuk) dan satu pistol jenis glock, serta 25 magazen dan uang Rp15 juta.
Sementara itu, pasca-insiden baku tembak, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf didampingi Wakapolda Aceh, Kombes Pol Surya Darma dan Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI Hari Purnomo menuju lokasi kejadian dan mengunjungi Polsek Leupueng.
Peristiwa baku tembak tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB yang berjarak sekitar 100 meter dari Mapolsek Leupueng.
Akibat insiden itu, dua orang dari kelompok teroris tewas, sedangkan delapan orang lainnya kini telah diamankan di Mapolda Aceh.
Penangkapan tersebut berawal dari kecurigaan aparat terhadap mobil umum L-300 yang ditumpangi pelaku. Saat dihentikan di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Leupung, tepatnya 100 meter dari Mapolsek setempat, dua penumpang lari sambil melepaskan tembakan ke arah penumpang.
Tapi, tembakan tersebut tidak mengenai sasaran. Dan sebaliknya aparat terus melakukan tembakan balasan, sehingga terjadi baku tebak yang akhirnya menewaskan dua orang dari kelompok teroris.
Para teroris yang menyewa L-300 seharga Rp1,2 juta ingin ke Calang, Kabupaten Aceh Jaya. Mereka berangkat dari terminal Lambaro, Kabupaten Aceh Besar.
Gubernur Irwandi Yusuf menyatakan, para korban yang berhasil dilumpuhkan itu adalah kelompok teroris yang selama ini dikejar pihak keamanan.
Dikatakan, kelompok teroris itu menganggap seolah-olah masyarakat Aceh menerima kehadiran mereka.
Tapi, sebenarnya masyarakat Aceh tidak menerima kehadiran teroris, katanya.
Suasana di Leupueng kini sudah mulai normal kembali, para pedagang sudah membuka dagangannya. Arus transportasi dari dan ke Banda Aceh-Calang, kini sudah lancar.
(A042/B010)
Wartawan ANTARA dari Leupueng sekitar 25 Km dari Banda Aceh, melaporkan, kedua jenazah tersebut masing-masing bernama Pura Sudarman dan Encang Kurnia.
Sementara, delapan orang lainnya yang berhasil ditangkap kini sudah dibawa ke Mapolda Aceh.
Pada baku tembak tersebut, aparat juga berhasil menyita enam pucuk senjata milik kelompok tersebut, yakni lima pucuk senjata laras panjang (M-16 tiga pucuk dan Ak-47 2 pucuk) dan satu pistol jenis glock, serta 25 magazen dan uang Rp15 juta.
Sementara itu, pasca-insiden baku tembak, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf didampingi Wakapolda Aceh, Kombes Pol Surya Darma dan Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI Hari Purnomo menuju lokasi kejadian dan mengunjungi Polsek Leupueng.
Peristiwa baku tembak tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB yang berjarak sekitar 100 meter dari Mapolsek Leupueng.
Akibat insiden itu, dua orang dari kelompok teroris tewas, sedangkan delapan orang lainnya kini telah diamankan di Mapolda Aceh.
Penangkapan tersebut berawal dari kecurigaan aparat terhadap mobil umum L-300 yang ditumpangi pelaku. Saat dihentikan di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Leupung, tepatnya 100 meter dari Mapolsek setempat, dua penumpang lari sambil melepaskan tembakan ke arah penumpang.
Tapi, tembakan tersebut tidak mengenai sasaran. Dan sebaliknya aparat terus melakukan tembakan balasan, sehingga terjadi baku tebak yang akhirnya menewaskan dua orang dari kelompok teroris.
Para teroris yang menyewa L-300 seharga Rp1,2 juta ingin ke Calang, Kabupaten Aceh Jaya. Mereka berangkat dari terminal Lambaro, Kabupaten Aceh Besar.
Gubernur Irwandi Yusuf menyatakan, para korban yang berhasil dilumpuhkan itu adalah kelompok teroris yang selama ini dikejar pihak keamanan.
Dikatakan, kelompok teroris itu menganggap seolah-olah masyarakat Aceh menerima kehadiran mereka.
Tapi, sebenarnya masyarakat Aceh tidak menerima kehadiran teroris, katanya.
Suasana di Leupueng kini sudah mulai normal kembali, para pedagang sudah membuka dagangannya. Arus transportasi dari dan ke Banda Aceh-Calang, kini sudah lancar.
(A042/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: