Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap menggiatkan upaya tracing atau penelusuran kontak maupun testing atau pengujian kesehatan meski kasus COVID-19 harian baik pasien konfirmasi positif maupun kesembuhan relatif stabil.

"Alhamdulillah memang kondisi (kasus COVID-19) kita stabil, kalau sampel (testing) dikurangi tidak, tracing tetap kita lakukan terhadap kasus dari konfirmasi positif, tracing pasti tidak mungkin dikendurkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo di Bantul, Jumat.

Menurut dia, bahkan belum lama ini Dinkes melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul telah selesai melakukan testing massal kepada para pegawai di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lingkungan pemerintah setempat, dengan hasil yang menggembirakan.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta tanggung biaya uji swab pasien tracing COVID-19

"Dari testing massal itu membuktikan bahwa OPD pelayanan kita tidak terjadi klaster penularan COVID-19, dari sekitar 1.100 sampel dari 10 OPD yang kita ambil untuk testing itu hanya tiga orang yang positif, berarti hanya 0,03 persen," katanya.

Dengan demikian, kata dia, harapannya kondisi ini menunjukkan bahwa di Bantul terjadi penurunan kasus karena memang kasus positif COVID-19 tidak banyak di masyarakat, meski begitu Dinkes tidak berhenti untuk melakukan penelusuran kontak, pemeriksaan kesehatan bagi warga yang rentan.

"Kami sudah melaporkan ke Bupati dan Gugus Tugas bahwa hasil skrining massal kita kepada OPD seperti ini, dan kami mohon petunjuk berikutnya supaya kita tidak kecolongan lagi, apakah harus melakukan skrining lagi kepada ponpes, perusahaan dan kemudian guru-guru dan unit-unit usaha yang lain," katanya.

Dengan demikian, kata dia, Dinkes akan lebih menggiatkan upaya skrining tracing testing, apalagi bulan depan, Gugus Tugas COVID-19 Bantul sudah tidak tergantung lagi dengan laboratorium yang ada di regional pemerintah untuk melakukan pemeriksaan yang lebih akurat terhadap kondisi seseorang terkait infeksi COVID-19.

Baca juga: Pemkab Bantul agresif lakukan testing dan tracing kendalikan COVID-19

"Karena kami akan menyediakan mobil PCR sendiri di Bantul, sehingga nanti testing bisa kita wujudkan dan hasilnya cepat didapat, karena dengan mobil PCR kita bisa menjangkau ke seluruh Bantul dengan hasil cepat setelah pengambilan sampel, Insya Allah bulan November sudah," katanya.

Data pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul, total kasus positif di Bantul secara akumulasi hingga Kamis (8/10) berjumlah 753 orang, dengan dinyatakan sembuh 658 orang, sementara kasus positif yang meninggal berjumlah 22 orang.

Dengan demikian, pasien positif COVID-19 di Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan sebanyak 73 orang, dengan kecamatan terbanyak di Kasihan 17 orang, kemudian Sewon 13 orang dan Banguntapan 11 orang.

Baca juga: Jubir Satgas sebut minim informasi tentang pemda lakukan pelacakan
Baca juga: Wali Kota: Peningkatan COVID-19 di Padang karena kecepatan "tracing"