Jakarta (ANTARA News) - Salah seorang teman Dulmatin, Abu Wildan, mengatakan, pihak keluarga berencana membawa jenazah Dulmatin ke kampung halamannya, Pemalang, Jawa Tengah, pada Kamis malam (11/3).

"Insyaallah semuanya sudah beres, malam ini (jenazah) akan dibawa ke Pemalang," tutur Wildan di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, saat menjenguk jenazah Dulmatin alias Joko Pitono, tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan polisi di Pamulang, Tangerang, Banten, Selasa (9/3).

Selain Abu Wildan, kakak kandung Dulmatin, Azzam Baabud dan beberapa anggota keluarga lainnya juga turut mendatangi RS Polri untung mengidentifikasi jenazah Dulmatin.

Menurut Wildan, dari identifikasi yang dilakukan oleh petugas Ante Mortem di RS Polri, keluarga memastikan jenazah tersebut benar Dulmatin. "Iya, itu benar dia (Dulmatin)," tegasnya.

Wildan mengatakan, semua syarat untuk membawa Dulmatin ke Pemalang hampir selesai, tinggal surat keterangan dari kelurahan.

Menurut Wildan, keluarga di Pemalang sudah menyiapkan pemakaman bagi almarhum Dulmatin.

"Pemakaman sudah disiapkan. Lurah dan kerabat sudah menerima," tutur Wildan.

Demikian pula isteri dan anak-anak Dulmatin, katanya, sudah berada di Pemalang menunggu kedatangan jenazah Dulmatin.

Sedangkan mengenai dua tersangka teroris yang tewas lainnya, Ridwan dan Hasan Nur, yang diduga sebagai "pengawal" Dulmatin, Wildan mengaku tidak tahu soal itu.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers, Rabu (10/3), memastikan bahwa salah satu dari tiga tersangka teroris yang tertembak di Pamulang tersebut adalah Dulmatin, gembong teroris Asia Tenggara yang selama ini dicari.

Sementara itu, dua jenazah lainnya, yaitu Ridwan dan Hasan Nur yang diduga adalah pengawal Dulmatin, hingga Kamis sore belum dikunjungi keluarganya.

(L.M-RFG*A041/R009)