Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menyatakan, negara dan pemerintah senantiasa melindungi masyarakat dari aksi-aksi terorisme.

"Latihan ini wujud keseriusan negara dan pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap aksi-aksi terorisme. Apa yang kita lakukan antisipasi terhadap kemungkinan terorisme yang dapat mengganggu stabilitas keamanan," katanya dalam pembukaan Latihan Gabungan Antiteror TNI/Polri di Jakarta, Kamis.

Dalam acara yang dihadiri pula Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan Menko Info Tifatul Sembiring itu, Kapolri mengemukakan, latihan gabungan ini mengambil tema "Melalui Latihan Bersama Penanggulangan Teror TNI-Polri Secara Profesional Siap Menghadapi Setiap Bentuk Menghadapi Setiap Bentuk Serangan Teror Yang Berpotensi Mengganggu Stabilitas Nasional".

Upacara pembukaan itu, selain diikuti sekitar 3.559 personil dari TNI dan Polri juga digelar berbagai peralatan dari TNI dan Polri.

Tampak empat buah helikopter, panser, boat pemburu, dan berbagai persenjataan lainnya digelar dalam acara ini.

Latihan gabungan tersebut melibatkan Satuan 81 Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Gultor Kopassus) TNI Angkatan Darat, Detasemen Jala Mangkara (Den Jaka) TNI Angkatan Laut, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, Detasemen Bravo TNI Angkatan Udara, dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI.

Kegiatan akan diawali dengan latihan tanpa pasukan (geladi posko) selama dua mulai Kamis hingga Jumat (12/3), dilanjutkan geladi lapang yakni latihan dengan pasukan pada 13 Maret 2010 di beberapa obyek vital yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Gladi lapang akan dilakukan serentak di enam lokasi yakni Hotel Borobudur, Hotel Mercure Ancol, Bursa Efek Jakarta, lepas pantai Tanjung Priok, kilang minyak di Kepulauan Seribu dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.(R018*S027/A024)