London (ANTARA News/AFP) - Raksasa minyak Inggris Shell, Rabu mengatakan, pihaknya berhenti menjual bensin ke Iran, menjadi perusahaan minyak utama terakhir yang menghentikan perdagangan dengan Republik Islam.

"Shell saat ini tidak menjual bensin ke Iran," kata juru bicara Shell, dikutip oleh Dow Jones Newswires.

Perusahaan menolak mengatakan jika keputusan itu dikaitkan dengan sanksi terhadap Iran yang dikenakan atas ambisi nuklirnya.

Pedagang minyak terbesar di dunia, Vitol, mengatakan Senin bahwa pihaknya telah berhenti berurusan dengan Iran.

The Financial Times melaporkan bahwa Vitol dan sesama raksasa perdagangan minyak Glencore dan Trafigura telah berhenti memasok bensin ke Iran.

Meskipun Iran adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia, negara itu terpaksa megimpor bensin karena kilang yang rusak setelah bertahun-tahun terkena sanksi.

Amerika Serikat yakin Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir, tetapi Iran membantah tuduhan itu. (A026/K004)