Presiden salurkan bantuan untuk pelaku usaha di Pulang Pisau
8 Oktober 2020 19:15 WIB
Gambar tangkapan layar Presiden Joko Widodo dalam kegiatan pemberian banpres produktif usaha mikro di Pulang Pisau, Kamis(8/10/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)
Pulang Pisau (ANTARA) - Usai meninjau kawasan pengembangan ketahanan pangan 'food estate' di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Presiden Joko Widodo menemui para pelaku usaha mikro di wilayah setempat.
Presiden melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha mikro guna menyalurkan banpres produktif usaha mikro, Kamis (8/10) senilai Rp2,4 juta.
"Saya minta semuanya tetap semangat bekerja, jangan sampai kendor, jangan menyerah dan jangan sampai usahanya tutup," pintanya.
Menurut dia, semua pihak mengetahui kondisi saat ini, akibat pandemi COVID-19 semua segmen lapisan pengusaha terdampak, tak hanya mikro dan kecil saja, menengah hingga skala besar pun juga mengalaminya.
Joko Widodo memotivasi para pelaku usaha mikro dan lainnya yang hadir dalam kegiatan tersebut, untuk tetap bertahan hingga nantinya kondisi kembali normal.
Apabila vaksin sudah diberikan, maka kondisinya perlahan akan menuju normal kembali, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
Baca juga: Sultan sanggupi permintaan buruh sampaikan surat untuk Presiden Jokowi
"Hari ini kami sampaikan banpres produktif usaha mikro, agar usahanya bisa bertahan. Melalui bantuan ini diharapkan produktivitas meningkat dan omzet bisa naik," jelasnya.
Dalam kegiatan itu Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan kepada beberapa pelaku usaha bercerita dan menyampaikan kondisi usahanya, baik di waktu normal maupun saat pandemi.
Pelaku usaha yang hadir cukup beragam, ada yang menjalankan usahanya di rumah, kaki lima maupun berjualan di pasar, ada yang memiliki usaha kuliner hingga jasa menjahit pakaian.
"Apapun kondisinya patut disyukuri dan harus bisa bertahan, hingga nanti semuanya kembali normal," jelasnya.
Salah seorang pelaku usaha mikro di Pulang Pisau, Mukayah diberi kesempatan oleh presiden menyampaikan kondisi usahanya saat ini.
Ia mengaku terjadi penurunan akibat pandemi, yakni jika di waktu normal omzet yang didapat bisa mencapai Rp800 ribu - Rp900 ribu, kini maksimal hanya sekitar Rp300 ribu.
Baca juga: Presiden: Model bisnis "food estate" Kalteng bisa dicontoh tempat lain
"Adanya banpres produktif ini saya merasa terbantu dan bisa digunakan sebagai modal usaha yakni berdagang makanan," terangnya.
Presiden melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha mikro guna menyalurkan banpres produktif usaha mikro, Kamis (8/10) senilai Rp2,4 juta.
"Saya minta semuanya tetap semangat bekerja, jangan sampai kendor, jangan menyerah dan jangan sampai usahanya tutup," pintanya.
Menurut dia, semua pihak mengetahui kondisi saat ini, akibat pandemi COVID-19 semua segmen lapisan pengusaha terdampak, tak hanya mikro dan kecil saja, menengah hingga skala besar pun juga mengalaminya.
Joko Widodo memotivasi para pelaku usaha mikro dan lainnya yang hadir dalam kegiatan tersebut, untuk tetap bertahan hingga nantinya kondisi kembali normal.
Apabila vaksin sudah diberikan, maka kondisinya perlahan akan menuju normal kembali, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
Baca juga: Sultan sanggupi permintaan buruh sampaikan surat untuk Presiden Jokowi
"Hari ini kami sampaikan banpres produktif usaha mikro, agar usahanya bisa bertahan. Melalui bantuan ini diharapkan produktivitas meningkat dan omzet bisa naik," jelasnya.
Dalam kegiatan itu Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan kepada beberapa pelaku usaha bercerita dan menyampaikan kondisi usahanya, baik di waktu normal maupun saat pandemi.
Pelaku usaha yang hadir cukup beragam, ada yang menjalankan usahanya di rumah, kaki lima maupun berjualan di pasar, ada yang memiliki usaha kuliner hingga jasa menjahit pakaian.
"Apapun kondisinya patut disyukuri dan harus bisa bertahan, hingga nanti semuanya kembali normal," jelasnya.
Salah seorang pelaku usaha mikro di Pulang Pisau, Mukayah diberi kesempatan oleh presiden menyampaikan kondisi usahanya saat ini.
Ia mengaku terjadi penurunan akibat pandemi, yakni jika di waktu normal omzet yang didapat bisa mencapai Rp800 ribu - Rp900 ribu, kini maksimal hanya sekitar Rp300 ribu.
Baca juga: Presiden: Model bisnis "food estate" Kalteng bisa dicontoh tempat lain
"Adanya banpres produktif ini saya merasa terbantu dan bisa digunakan sebagai modal usaha yakni berdagang makanan," terangnya.
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: