Jakarta (ANTARA) - Tiga kendaraan di Balai Kota Jakarta dilaporkan rusak akibat dilempari berbagai benda termasuk batu oleh massa pengunjuk rasa penolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Dari pantauan lebih lanjut di lokasi, sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis, usai massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar dipukul mundur oleh polisi ke arah Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, dan berhasil bertahan di Istana Wapres, massa mulai maju lagi ke arah Bundaran Patung Arjuna Widjaja.
Saat gerakan maju itulah massa yang berada di depan Balai Kota mulai melemparkan benda keras seperti batu dan botol ke dalam halaman Balai Kota.
Akibatnya, dua unit mobil operasional dan satu unit bus layanan kesehatan pegawai rusak. Kaca terlihat pecah dan pecahannya berserakan di tanah.
Namun tak ada korban jiwa akibat pelemparan batu ini. Pihak petugas pengamanan Balai Kota akhirnya bisa menenangkan massa untuk menghentikan pelemparan dibantu oleh beberapa mahasiswa yang menaiki pagar untuk menenangkan kawan-kawannya agar tidak melakukan pelemparan.
"Sudah, jangan dilempar batu, stop, ini kantor Gubernur. Fokus kita ke depan, ayo ke depan," ujar salah seorang mahasiswa di lokasi.
Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia sejak Senin lalu.
Rencananya, elemen masyarakat itu menyampaikan pendapat di muka umum untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja hingga Kamis ini.
Baca juga: Polisi halau massa di depan Balai Kota Jakarta
Baca juga: Gedung Kementerian ESDM dirusak massa
Tiga kendaraan di Balai Kota Jakarta rusak dilempari massa
8 Oktober 2020 18:19 WIB
Kaca satu unit minibus terlihat berlubang imbas dari pelemparan oleh massa demonstrasi UU Cipta Kerja di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Antara/Ricky Prayoga)
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: