IHSG ditutup menguat, masih dipengaruhi euforia RUU Cipta Kerja
8 Oktober 2020 16:27 WIB
Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat, masih dipengaruhi euforia pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang pada awal pekan.
IHSG ditutup menguat 34,82 poin atau 0,7 persen ke posisi 5.039,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,37 poin atau 0,83 persen menjadi 770,45.
"Euforia pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU masih kuat. Market juga mengapresiasi statement dari Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai perlunya stimulus moneter dan fiskal yang lebih agresif," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG cenderung menguat hari ini, terkerek cuitan Trump soal stimulus
Selain itu, lanjut Nafan, pelaku pasar mengapresiasi kemajuan vaksin COVID-19 dan meredanya kontraksi pada kinerja penjualan ritel di Tanah Air.
Bank Indonesia mencatat penjualan eceran terus membaik ditopang sebagian besar kelompok barang. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2020 yang tumbuh -9,2 persen (yoy), membaik dari -12,3 persen (yoy) pada Juli 2020.
Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh positif, sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mendorong aktivitas masyarakat.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,78 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing 1,01 persen dan 1 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor properti sebesar minus 1,1 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp49,94 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 585.710 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,84 miliar lembar saham senilai Rp6,48 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 179 saham menurun, dan 165 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 224,25 poin atau 0,96 persen ke 23.647,07, indeks Hang Seng turun 49,51 poin atau 0,2 persen ke 24.193,35, dan indeks Straits Times menguat 4,25 atau 0,17 ke 2.542,61.
Baca juga: Saham Korsel raih untung hari keempat, indeks KOSPI naik 0,21 persen
Baca juga: Saham Aussie catat rekor kenaikan beruntun terpanjang sejak awal Juli
IHSG ditutup menguat 34,82 poin atau 0,7 persen ke posisi 5.039,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,37 poin atau 0,83 persen menjadi 770,45.
"Euforia pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU masih kuat. Market juga mengapresiasi statement dari Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai perlunya stimulus moneter dan fiskal yang lebih agresif," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG cenderung menguat hari ini, terkerek cuitan Trump soal stimulus
Selain itu, lanjut Nafan, pelaku pasar mengapresiasi kemajuan vaksin COVID-19 dan meredanya kontraksi pada kinerja penjualan ritel di Tanah Air.
Bank Indonesia mencatat penjualan eceran terus membaik ditopang sebagian besar kelompok barang. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2020 yang tumbuh -9,2 persen (yoy), membaik dari -12,3 persen (yoy) pada Juli 2020.
Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh positif, sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mendorong aktivitas masyarakat.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,78 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing 1,01 persen dan 1 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor properti sebesar minus 1,1 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp49,94 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 585.710 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,84 miliar lembar saham senilai Rp6,48 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 179 saham menurun, dan 165 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 224,25 poin atau 0,96 persen ke 23.647,07, indeks Hang Seng turun 49,51 poin atau 0,2 persen ke 24.193,35, dan indeks Straits Times menguat 4,25 atau 0,17 ke 2.542,61.
Baca juga: Saham Korsel raih untung hari keempat, indeks KOSPI naik 0,21 persen
Baca juga: Saham Aussie catat rekor kenaikan beruntun terpanjang sejak awal Juli
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: