Jakarta (ANTARA) - Petugas kepolisian memutuskan untuk menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air menggunakan water canon akibat massa aksi yang memaksa untuk masuk dari Simpang Harmoni untuk berkumpul dengan massa aksi lainnya di titik Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
"Kembali saya ingatkan anda sudah tidak tertib dan anarkis, apabila masih anarkis saya akan mengambil tindakan tegas, persiapan tembak," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto sebelum menembakkan gas air mata dan semprotan air dilepas ke arah massa aksi, Kamis.
Baca juga: Kapolrestro Jakpus ajak massa aksi bernegosiasi di Simpang Harmoni
Pukul 14.30 WIB, tak lama setelah Heru memberi peringatan kepada massa aksi, petugas satuan Brimob pun langsung melepaskan tembakan gas air mata berulang disertai tembakan air dari alat watercanon.
"Saya minta massa membubarkan diri," kata Heru dari mobil pengurai massa.
Baca juga: Anggota DPRD bilang UU Cipta Kerja untuk kepentingan masyarakat
Sebagian massa berhamburan menuju Jalan Juanda dan Jalan Suryopranoto.
Hingga saat ini tembakan gas air mata masih terus dilakukan oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Akses Simpang Harmoni tertutup aksi massa mahasiswa
Seperti diketahui, akses Simpang Harmoni ditutup oleh massa aksi dari buruh dan mahasiswa karena ingin melakukan aksi menuju Istana Merdeka menolak UU Cipta Kerja.
Polisi tembakkan gas air mata bubarkan massa aksi di Simpang Harmoni
8 Oktober 2020 15:10 WIB
Suasana di Simpang Harmoni usai Gas Air Mata ditembakkan oleh petugas kepolisian, Kamis (8/10/2020). (ANTARA/Livia Kristianti)
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: