Jakarta (ANTARA News) - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menuntut seorang perempuan Amerika berjuluk 'JihadJane' Selasa (9/3) karena merekrut aktivis jihad melalui internet dan berkomplot hendak membunuh seseorang yang belum diketahui identitasnya di Swedia.
Departemen Kehakiman AS membuka dakwaan terhadap Colleen LaRose yang ditahan pada Oktober 2009, beberapa jam setelah polisi Irlandia menangkap tujuh orang yang dituduh merencanakan pembunuhan seorang kartunis Swedia.
LaRose menghadapi tuntutan 'berkomplot menyediakan bahan-bahan pendukung bagi para teroris, berkonspirasi untuk membunuh seseorang di luar negeri, memberikan keterangan palsu kepada pejabat pemerintah, dan percobaan mencuri identitas," demikian bunyi dakwaan itu seperti dikutip AFP.
Selama paling kurang setahun ia menggunakan internet untuk merekrut orang-orang Asia Selatan, Eropa, dan AS untuk melakukan aksi teror.
Ia juga didakwa merekrut perempuan "yang berpaspor dan mampu bepergian ke dan berkeliling Eropa untuk mendukung perjuangan jihad," memiliki paspor AS hasil curian, dan mentransfer atau mencoba mentransfer paspor itu untuk tujuan memfasilitasi aksi terorisme internasional.
Dakwaan itu juga menuntut LaRose karena pada Maret 2009 menerima dua pesan dari seseorang di satu negara Asia Selatan yang memerintahkannya membunuh seseorang berwarganegaraan Swedia.
"Bunuh dia... ini yang saya katakan padamu," demikian dakwaan itu, mengutip salah satu pesan tersebut. "Bunuh (orang itu) sampai semua orang kafir di dunia takut."
"Ini akan menjadi tujuan saya sampai berhasil atau mati dalam berusaha," demikian jawaban yang diduga LaRose.
Departemen Kehakiman AS menolak berkomentar tentang apakah LaRose berhubungan dengan penahanan empat pria dan tiga perempuan di Irlandia, Selasa (9/3), karena dicurigai berencana membunuh kartunis Swedia, Lars Vilks.
Sebuah kelompok jaringan Alqaidah telah menawarkan 100.000 dolar AS (Rp9,5 miliar) untuk kepala Vilks karena gambar kartunnya dianggap menghina Nabi Muhammad.
Dakwaan itu juga mengindikasikan bahwa LaRose, yang lahir pada 1963, telah meminta petunjuk mengenai bagaimana mendapatkan status kewarganegaraan permanen kepada Kedutaan Besar Swedia melalui saluran komunikasi elektronik.
Ia juga ditengarai hendak "berpergian ke Eropa untuk menetap dan berlatih dengan para pejuang jihad" pada Agustus 2009.
September 2009, LaRose dicurigai kembali mengirimkan sebuah pesan yang menegaskan komitmennya untuk membunuh dengan berkata, "Hanya kematian yang akan menghentikan saya, karena saya semakin dekat dengan target."
LaRose alias 'Fatima LaRose' atau 'JihadJane' akan menerima hukuman seumur hidup, jika terbukti bersalah.
Sementara itu dalam satu akun jejaring sosial MySpace atas nama 'JihadJane' terdapat biografi seorang perempuan asal Pennsylvania yang menggambarkan dirinya 'kembali ke Islam'.
"Saya hidup di Pennsylvania, aslinya dari Texas. Saya baru-baru ini (beberapa bulan) kembali ke Islam dan bisa dengan aman mengatakan bahwa dari semua yang pernah saya lakukan dalam hidup, menjadi seorang muslim adalah yang paling membanggakan."
Di tempat lain dia menulis pahlawannya 'Sheikh OBL' sebuah singkatan yang cocok dengan pemimpin Alqaidah, Osama Bin Laden.
Dakwaan dan bahan-bahan yang dirilis SITE, LSM AS yang memantau kelompok-kelompk ekstrem, mengatakan bahwa LaRose memiliki satu akun aktif di dunia maya, selain telah berkali-kali dilarang di beberapa laman internet, termasuk YouTube dan berada dalam pengawasan karena menyebarkan ketakutan.
SITE merilis sebuah pesan yang dicurigai dikirim langsung oleh LaRose pada sebuah forum jihad berbahasa Inggris kepada orang-orang yang ia kira mengawasinya.
Pesan itu berbunyi, "Kami sadar akan keberadaan kalian dan para penyusup kalian di sini dan di forum lainnya. Saya berharap kalian menikmati video-video dan gambar-gambar bagaimana sekutu kalian diledakkan ke neraka oleh bom-bom IED (improvised explosive device)
yang diletakkan oleh persaudaraan atau para penembak jitu yang meledakkan kepala dan organ lain dari sekutu kalian."
"Kasus ini menunjukkan para teroris sedang mencari warga AS untuk bergabung dengan mereka dan menghancurkan pemikiran lama yang mengatakan bahwa kita bisa mengenal teroris berdasarkan pada penampilannya," kata pejabat Departemen Kehakiman AS Michael Levy, dalam satu pernyataannya.
Dalam komunikasi detail yang termuat dalam dakwaan itu, Larose disangka pernah mengatakan penampilannya akan memudahkannya "berbaur dengan banyak orang" dan menambahkan bahwa "bisa menjadi jalan untuk mencapai apa yang ada dalam hati saya."
Foto profil pada halaman akun MySpace 'JihadJane' menampilkan gambar seorang perempuan kulit putih bermata biru dan mengenakan jilbab.(*)
AFP/Liberty/Jafar
AS Dakwa Perempuan Tersangka Teroris "JihadJane"
10 Maret 2010 12:25 WIB
Ilustrasi (ANTARA/Fikri Ali)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: